Universitas Airlangga Official Website

Pegiat Kemanusiaan yang Berhasil Raih IPK Sempurna 

Al Afik (Foto: Dok Pribadi)

“Setiap hari adalah kesempatan baru untuk berbuat baik” 

UNAIR NEWS – Bagi Al Afik, menjadi lulusan Universitas Airlangga (UNAIR) adalah kebanggan tersendiri. Selain berhasil menyandang gelar doktornya, ia juga menjadi wisudawan terbaik S3 Fakultas Keperawatan pada wisuda periode 244 UNAIR. Pretasi luar biasa itu, Al Afik raih saat ia aktif sebagai pegiat kemanusiaan juga.

Pria kelahiran Ponorogo ini menuturkan bahwa program doktor di UNAIR terancang untuk memberikan pendalaman ilmu yang sangat spesifik. “Fakultas Keperawatan UNAIR sangat membantu dalam pengembangan ilmiah melalui research dan inovasi yang terarah bagi kami. Kurikulum tersusun untuk memastikan lulusan menjadi pakar di bidang keperawatan,” ungkapnya. 

Afik menjadi salah satu wisudawan yang di akhir studinya berhasil mencapai IPK 4,0. Hasil tersebut didapatkan di tengah perannya sebagai dosen dan pegiat kemanusiaan. Tidak tanggung-tanggung, Afik sempat turun sebagai relawan bencana baik di dalam maupun luar negeri. Misalnya, tahun lalu Afik pernah berkontribusi di Gaza, Palestina dan bencana gempa di Maroko.

“Kebetulan saat masa studi sedang terjadi pandemi COVID-19, saya mendapat tugas sebagai komandan  Incident Command System Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (ICS – UMY), lanjut juga sebagai Ketua Kampus Sehat sampai sekarang,” paparnya.

Pengalaman berkesan juga pernah Afik rasakan selama menyelesaikan program doktornya. Di tengah masa studinya ia pernah mengemban tanggung jawab sebagai petugas haji di Makkah, Arab Saudi. Di saat bersamaan ia juga dijadwalkan untuk ujian disertasi secara daring. “Sehingga saat itu saya jam 3 pagi ujiannya saat jaga malam di Makkah, Arab Saudi,” ungkapnya mengenang momen tersebut. 

Rencana Karier

Setelah lulus dari UNAIR, Afik mengatakan rencananya untuk terus berkarier sebagai dosen. Selain itu, ia juga mengungkapkan keinginannya untuk dapat memajukan bidang kesehatan, baik melalui organisasi maupun melalui jalan politik. Baginya, mengungkapkan rasa syukur adalah dengan cara berbagi. Melalui itu, kehidupan akan lebih bermakna bagi diri sendiri dan bermanfaat bagi orang lain. 

Melalui semua pengalaman yang Afik lalui, ia berpesan kepada mahasiswa lain untuk memaksimalkan kesempatan belajar di perguruan tinggi. “Menempuh pendidikan tinggi itu sebuah anugerah yang tidak semua orang dapat mendapatkannya, maka nikmati dengan semangat untuk menyelesaikannya dengan hasil yang optimal,” pungkasnya.

Penulis: Afifah Alfina  

Editor: Ragil Kukuh Imanto