UNAIR NEWS – Sebagai institusi pendidikan kedokteran tertua kedua di Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga memiliki ‘daya pikat’ yang cukup kuat di kalangan pelajar SMA. Hal ini tampak dari antusiasme ratusan pelajar SMA yang berkunjung ke FK UNAIR pada Senin (10/4). Mereka berasal dari SMA Negeri 2 Madiun dan SMA Negeri 1 Nganjuk, Jawa Timur.
“Ketika pertama kali masuk ke aula ini, rasanya merinding, deg-degan, dan agak spooky juga, sih. Namun saya berharap, angkatan saya kelak bisa jadi mahasiswa FK UNAIR semua,” ungkap salah seorang pelajar yang kemudian disambut tepuk tangan meriah dari pelajar lainnya.
Menjadi mahasiswa kedokteran di FK UNAIR rupanya menjadi impian sebagian besar pelajar yang berkunjung siang itu. Terlihat, sebagian dari mereka antusias bertanya hal-hal menarik seputar aktivitas menjadi seorang mahasiswa kedokteran.
“Kalau sudah jadi mahasiswa kedokteran, rasanya bedah mayat itu seperti apa, sih?,” tanya salah seorang siswa.
Sesi tanya jawab berlangsung seru. Kehadiran ratusan pelajar ini didampingi oleh Kepala Humas FK UNAIR Dr. Eighty Mardiani beserta anggota BEM FK UNAIR. Kedatangan dua sekolah secara bersamaan ini sebenarnya di luar dugaan. Namun kehadiran mereka justru semakin memeriahkan suasana ‘mertamu’ mereka siang itu.
Karena banyaknya jumlah siswa, ruang Aula FK UNAIR penuh tak bersisa hingga akhirnya sebagian pelajar lainnya ditampung di area balkon. Sebelum ke FK UNAIR, mereka terlebih dulu berkunjung ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR, dan sebagian lainnya ke ITS Surabaya.
Salah seorang guru pendamping dari SMA Negeri 2 Madiun, Retno Triandayani mengungkapkan, setiap tahun pihaknya selalu mengagendakan kunjungan ke FK UNAIR. Ini atas permintaan dari murid-murid itu sendiri.
“Setiap kali ditawari mau karyawisata kemana, mereka selalu bilang kepingin ke FK UNAIR,” ungkapnya.
Guru Bimbingan Konseling ini mengaku, antusiasme anak didiknya untuk bisa masuk menjadi mahasiswa FK UNAIR terbilang tinggi. Semangat untuk bisa lolos tes masuk kuliah di FK UNAIR juga menular ke adik kelas lainnya. Sehingga setiap kali ada agenda karyawisata, mereka berkeinginan untuk berkunjung dan mengenal lebih dalam profil FK UNAIR.
Karena besarnya minat untuk kuliah kedokteran, Retno mengaku seringkali kualahan ketika harus mengarahkan muridnya yang dirasa kurang mampu secara akademik.
“Kan ada ya murid kami yang kemampuan IPA-nya standar. Sehingga kami coba arahkan untuk mengambil jurusan yang berbeda. Karena kuliah kedokteran, kan ndak mudah, masuknya juga sulit. Tapi ya percuma, namanya anak sudah kekeuh pengen jadi dokter. Ya tetap saja anak-anak nekat mendaftar,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang dihimpun UNAIR NEWS, ternyata tidak sedikit alumni SMA 2 Madiun yang menjadi mahasiswa kedokteran di FK UNAIR. Bahkan, ada sebagian alumni yang menjadi dosen di FK UNAIR.
“Tahun 2015 lalu, sudah ada enam orang lulusan kami yang masuk FK UNAIR. Bahkan tahun ini tercatat sudah ada 100 orang pelajar kami kelas XI yang berminat masuk FK UNAIR,” ungkapnya. (*)
Penulis : Sefya Hayu
Editor : Binti Q. Masruroh