UNAIR NEWS – Pusat asrama mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) adakan kegiatan pembinaan karakter Humble, Excellent, Brave, Agile, dan Transendence (HEBAT) bagi penghuni baru asrama mahasiswa UNAIR. Pada kegiatan terebut, pusat asrama berkolaborasi dengan Unit Pendidikan Kebangsaan dan Karakter (UPKK), yang dilaksanakan di Gedung Kuliah Bersama (GKB), Kampus Merr-C UNAIR, pada Sabtu (02/12/2023).
Sebanyak 150 perwakilan mahasiswa penghuni asrama turut hadir pada kegiatan pembinaan karakter HEBAT tersebut. Kegiatan ini pertama kali dilaksanakan oleh asrama UNAIR. Ketua asrama UNAIR, Fadli Ama, ST MT, menyatakan bahwa diadakannya pembinaan tersebut sebagai wujud komitmen UNAIR untuk membentuk pribadi yang memiliki karakter HEBAT yang kuat.
“Universitas berkomitmen, bahwa mahasiswa UNAIR pada akhirnya nanti harus memiliki karakter yang kuat. Kami asrama, diberikan amanah oleh Pak Rektor untuk membentuk pribadi-pribadi yang memiliki karakter HEBAT pada mahasiswa,” ujar Fadli Ama.
Sebagai upaya berkomitmen untuk membentuk karakter HEBAT, pihak asrama UNAIR turut berikan materi yang sejalan dengan kegiatan tersebut. Pada kesempatan itu, turut hadir Dr Koko Srimulyo Drs MSi, dan Ervan Kus Indarto SLP MIP. Keduanya turut hadir selaku pemateri.
Berbagai Permasalahan Sosial: Tantangan Generasi Muda
Upaya implementasi karakter HEBAT pada mahasiswa, UNAIR selalu tunjukkan komitem terhadap bangsa dengan berpegang teguh pada kebenaran. Sebagai mahasiswa UNAIR dan generasi muda, Dr Koko ingin mahasiswa turut terbuka untuk melihat situasi dan kondisi sosial masyarakat saat ini. Maraknya pornografi, narkoba, kebohongan hingga pergaulan bebas merupakan tantangan yang berat bagi generasi muda.
“Ketika anda berkesempatan kuliah di UNAIR, anda memiliki tanggung jawab berat, karena generasi saudara masih banyak yang narkoba, kemiskinan, kebohongan,” jelas Dr Koko, “dan hal itu hanya berubah melalui saudara,” sambung Dr Koko.
Melalui berbagai permasalahan sosial tersebut, mahasiswa diharapkan dapat mengabdi pada masyarakat. Selain itu, Dr Koko meminta agar generasi muda turut memperhatikan permasalahan sosial yang ada. Hal tersebut tak lain karena mahasiswa merupakan calon penerus bangsa yang akan menjembatani persoalan hari ini untuk kemajuan bangsa kedepannya.
“Transformatif masalah kemiskinan menjadi masyarakat yang berkecukupan, kebodohan dan keterbelakangan menjadi berpengetahuan dan berperadaban yang maju,” tutur Dr Koko.
Implementasi Nilai Kebangsaan Mahasiswa
Pembentukan karakter bagi anak muda dilandasi oleh pilar-pilar kebangsaan suatu negara. Pada pemaparannya, Ervan Kus Indarto menyampaikan empat pilar kebangsaan yang menjadi pedoman ketatanegaraan dan kehidupan sosial masyarakat. Keempat pilar tersebut diantaranya yakni Pancasila; Undang Undang Dasar 1945; NKRI; dan Bhineka Tunggal Ika.
“Pilar ini sebagai dasar atau pondasi yang kokoh, karena bangunan diatasnya sangat bergantung dengan pilar yang koko. Jika pilar penopang bangsa ini tidak kuat, mungkin kita tidak akan merdeka hingga hari ini,” Jelas Ervan.
Menurut Ervan, Indonesia telah dihadapi banyak tantangan dan hambatan sebagai suatu negara. Banyak pihak yang berupaya untuk memisahkan diri bahkan upaya pembentukan negara sendiri. Namun, melalui keempat pilar yang kokoh tersebut, negara Indonesia masih memiliki satu kesatuan yang utuh.
Penulis: Syifa Rahmadina
Editor: Feri Fenoria