UNAIR NEWS – Penutupan acara Stovit League 2018 berlangsung meriah. Penampilan Fourtwnty menyedot perhatian ratusan peserta yang hadir di halaman Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga pada Sabtu (22/9).
Menurut Jael Vegah Mahamuanolijen, ketua pelaksana, panitia mengundang Fourtwnty karena kesesuaian tema Stovit League 2018. Yakni, Magic atau Wisardium Leviosa yang mempunyai arti meriah, bercahaya, dan dapat dimengerti semua orang.
”Sebab, Fourtwnty merupakan band Indie yang menurut kami unik dan mempunyai unsur misteri. Ini yang sesuai juga dengan tema kami, yaitu magic, jadi kami pilih sebagai pengisi closing (penutupan, Red),” katanya.
Tak tanggung-tanggung, cetakan tiket yang terdiri atas 600 internal FKG , 100 early bird (eksternal), 648 pre sale, dan 40 on the spot (ots) ludes terjual. Menurut Jael, hal itu diluar ekspektasi panitia. Sebab, sejak diumumkan sold out (terjual habis), masih banyak yang ingin memesan tiket.
Penampilan Fourtwnty
Band Indie nyentrik yang digawangi Ari Lesmana pada vokal, Nuwi dan Roots pada gitar tersebut menyayikan sepuluh lagu andalanya. Mulai iritasi ringan, fana merah jambu, argumentasi dimensi, kita pasti tua, aku tenang, hitam putih, zona nyaman, Puisi Alam, Diskusi senja, sampai Aku Bukan Binatang.
Ketika vokalis Fourtwnty menyanyikan penggalan lagu Zona Nyaman, teriakan-teriakan penonton tak henti-hentinya terdengar. Sesekali mereka ikut menyanyikan lirik lagu bersama Ari, sang vokalis.
“Sembilu yang dulu biarlah berlalu bekerja bersama hati kita ini insan bukan seekor sapi, sembilu yang dulu biarlah membiru bekerja bersama hati,” sorai suara penonton.
Selepas Kegiatan, Jael berharap kegiatan besar seperti itu dapat menjadi referensi atau acuan bagi fakultas lain untuk mengadakan kegiatan. Selain itu, dia berpesan Stovit 2019 nanti dapat lebih meriah dan regenerasi keberhasilannya tidak berhenti sampai di sini.
”Saya selaku ketua pelaksana Stovit League 2018 berterima kasih kepada 149 panitia angkatan (2017) yang telah bekerja sama dalam menyukseskan kegiatan ini,” pungkasnya. (*)
Penulis: Fariz Ilham Rosyidi
Editor: Feri Fenoria Rifa’I