Universitas Airlangga Official Website

Penanganan Patella Luxation dalam Dunia Klinik Veteriner

Anatomi dan Biomekanik Patella (Sumber: Screenshot Zoom Meeting)
Anatomi dan Biomekanik Patella (Sumber: Screenshot Zoom Meeting)

UNAIR NEWS – Patella Luxation merupakan kondisi dislokasi yang umum terjadi pada anjing. Kebanyakan anjing yang terkena gangguan patella tersebut mendadak mengangkat anggota tubuhnya ke atas selama beberapa langkah berjalan. Jika tak ditangani akan menimbulkan dampak negatif pada pertumbuhan anjing. Masalah ketidakselarasan anggota badan dengan deformitas bervariasi dari perubahan ringan pada jaringan lunak hingga kelainan tulang yang parah.

Dosen Veterinary Science Faculty in Chulalongkorn University, Prof Dr Chalika Wangdee mengungkapkan Patella luxation pada anjing ras kecil memiliki prevalensi yang tinggi. Kini terdapat peningkatan jumlah kasus pada anjing ras muda dan besar di Thailand. Kejadian tersebut dapat diakibatkan oleh perkembangan tubuh, faktor bawaan genetik, maupun kejadian traumatis. Kejadian dislokasi tersebut dapat terjadi secara medial, lateral atau kedua arah.

“Angka prevalensi jenis Medial Patella Luxation lebih tinggi dibanding dengan Lateral Patella Luxation pada anjing ras kecil dan besar,” ungkapnya

Diperbaiki Dengan Tindakan Operasi

Prof Wangdee mengatakan Pembedahan dini pada kasus pasien patella luxation yang belum matang harus dipertimbangan dalam mencegah kelainan pertumbuhan tulang di masa depan. Pemahaman anatomis dan biomekanik mendalam pada penanganan kasus patella luxation sangat penting dalam melakukan tindakan penilaian dan perencanaan operasi.  

“Pilihlah prosedur yang sesuai dan memadai untuk mengoreksi patella luxation,” katanya.

Operasi korektif kejadian Medial patella luxation bilateral pada anjing yang masih sangat muda dengan kisaran umur 3 hingga 5 bulan sudah dapat dilakukan. Dokter hewan dapat memilih bedah korektif bilateral satu sesi dengan melakukan rekonstruksi jaringan lunak serta jahitan antirotasi patela dan tibialis.

Penjelasan Rekonstruksi Tulang Menggunakan Trochleopastry Patella Luxation (Sumber: Screenshot Zoom Meeting)

Komplikasi Pasca Operatif

Secara umum komplikasi berhubungan dengan implan, reluksasi patela dan tibialis

avulsi tuberositas. Kejadian komplikasi ditemukan sebanyak 18 hingga 43% dengan tingkat komplikasi mayor 13-24% dan kekambuhan ditemukan dari 6 hingga 21%. Frekuensi komplikasi dan reluksasi patella dapat meningkat pada anjing ras besar dan kondisi ketika berat badan bertambah.  Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah ruptur ligamen patella dan perpindahan osteochondral.

“Reluksasi patella atau ketidaknormalan bentuk tempurung merupakan komplikasi utama yang ditemukan bila dilakukan tindakan operatif,” tuturnya.

Dalam Kuliah Tamu Internasional dengan mengangkat topik “Patellar Luxation” yang diselenggarakan Program Studi Kedokteran Hewan Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga. Kegiatan tersebut diselenggarakan hari Rabu (11/10/2023) melalui platform Zoom Meeting.

Penulis: Azhar Burhanuddin

Editor: Feri Fenoria