Universitas Airlangga Official Website

Pendiri Pentol Boska Bagikan Tips Bangun Bisnis Kemitraan

Pendiri Pentol Boska Eko Febriyanto (Kiri) Ketika Menjadi Pembicara dalam Airlangga Collaborative Entrepreneur Camp (ACEC) UNAIR pada Senin (25/9/2023) (Foto: SS YouTube).

UNAIR NEWS – Pendiri Pentol Boska Eko Febriyanto hadir sebagai pembicara dalam Airlangga Collaborative Entrepreneur Camp (ACEC) UNAIR pada Senin (25/9/2023). Pekan ini, ACEC UNAIR mengusung Understanding Business Models for Entrepreneurial Success sebagai tajuknya.

Dalam forum itu,  Eko membagikan pengalamannya dalam membangun sebuah bisnis yang berawal dari modal sebesar Rp200.000,-. Ia tidak menyangka jika langkah kecil yang ia lakukan dapat menjadikannya sebagai pemilik bisnis makanan beku yang terdistribusi secara luas.

“Usaha saya benar-benar bermodal uang Rp200.000,- dan saat ini alhamdulillah sudah tiga tahun berproses dan mitra saya sudah 1.200 cabang,” ungap Eko.

Eko berusaha menekankan bahwa untuk membangun bisnis tidaklah harus berangkat dari langkah dan modal yang besar. Hal itu terbukti dengan bisnis Pentol Boska yang dulunya bernama Pentol Bos Kabul dari bisnis kecil hingga berhasil bangun ribuan mitra.

Rancangan Memulai Bisnis

Langkah pertama bagi calon pengusaha yang mau memulai bisnisnya ialah merancang bisnis yang akan ia bangun. Eko mencontohkan bisnisnya yang menjatuhkan pilihannya pada pentol lantaran banyak orang menyukainya dan sesuai dengan modal yang ia miliki. 

“Seperti apa produk yang kita jual? Kemana produk itu kita pasarkan? Kita juga harus tahu modal kita berapa dan pendapatannya dari mana saja,” jelasnya.

Lebih lanjut, Eko juga mengatakan jika penting bagi setiap pengusaha untuk berhenti menggunakan pola pikir pedagang. Artinya, semua pekerjaan nantinya harus berjalan dengan tersistem, tidak kerja sendiri, dan melibatkan tim bisnis sebagai sumber daya manusianya.

Rumus Bisnis Kemitraan

Bagi bisnis yang menjual produk, kemitraan merupakan satu sistem yang dapat meningkatkan penjualan. Kendati demikian, Eko menyampaikan jika kita tidak bisa begitu saja membuka kemitraan tanpa persiapan matang. Pertimbangan pertamanya adalah kejelasan model bisnis dan level penjualan.

“Dari pabrik turun ke distributor, ke agen, ke konsumen. ga  mungkin kalau kita kemitraan tapi kita atur sendiri. Maka dari itu kita buat distributor dan agen di sana,” kata Eko.

Kemudian, pebisnis juga harus memperhatikan mitra bisnisnya dengan satu sistem yang dapat mendukung kemajuan mitra. Dalam bisnisnya, Eko menggunakan sistem teknologi dan informasi yang menjadi sumber informasi bagi mitra sekaligus pebisnis tersebut.

“Kalau Pentol Boska bekerja sama dengan aplikasi, jadi para mitra kita itu tahu pantauan kita bagaimana dan memberikan informasi sehingga tidak ada mitra yang merasa terabaikan,” lanjutnya.

Sistem tersebut juga berperan sebagai pemantauan dan pembinaan bagi seluruh mitra. Eko juga sering menggunakannya sebagai media untuk memberikan informasi dan wawasan terkait tips pemasaran dan juga promosi bagi mitra.

“Kalau di Pentol Boska kita sering memberikan materi Zoom untuk memberikan wawasan. Misalnya konsep marketing dan promosi, itu kita yang siapkan,” imbuh Eko.

“Intinya, sebelum membuat kemitraan segala hal itu harus siap dulu. Jangan sampai yang sudah bayar ke kita malah bingung. Ini merupakan tanggung jawab moral bagi seorang pelaku usaha,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Badrul Anwar

Editor: Nuri Hermawan