UNAIR NEWS – Dosen sekaligus peneliti Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR), Aji Akbar Firdaus ST MT, memperoleh Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atas karya yang ia ciptakan. HaKI tersebut ia dapatkan dari hasil karya bernama Drone Hibrida Pemadam Api.
Kepada UNAIR NEWS Rabu (27/9/2023), Aji mengatakan bahwa penelitian tersebut bermula ketika seringnya terjadi kebakaran di wilayah yang sulit pemadam kebakaran jangkau. Misalnya di lereng gunung yang curam atau di gedung bertingkat yang tinggi. Kejadian tersebut tentunya akan berpotensi menjatuhkan korban lebih banyak.
“Fungsi utama dari drone ialah menjangkau atau melihat suatu tempat dari udara dengan ketinggian tertentu. Sehingga, sangat berguna untuk menjangkau sesuatu jika kondisi daratan tidak kondusif atau terjangkau,” ungkapnya.
Efiensi Drone Hibrida
Ia menjelaskan bahwa fungsi dari drone sebagai alat untuk melihat suatu tempat yang sempit dan tidak dapat terjangkau merupakan suatu solusi efisien untuk mengevakuasi atau memadamkan api jika terjadi kebakaran. Akan tetapi permasalahan yang muncul adalah jenis kebakaran yang tidak menentu dan kapasitas pembawaan air pada drone yang terbatas.
Sebenarnya, drone sebagai pemadam kebakaran sudah pernah ada. Akan tetapi, daya tampung air pada drone memiliki kuantitas yang sangat terbatas. Tentu saja, masalah tersebut membuat drone yang sudah ada menjadi tidak efektif. Sebab, semakin berat air yang diangkat maka semakin besar tenaga untuk terbang.
“Kekuatan dari daya angkat dan kekuatan terbang sangat bergantung kepada kekuatan putar motor serta baling-baling,” pungkasnya.
Proses Kerja Drone Hibrida
Dari masalah tersebutlah drone hibrida pemadam api Aji ciptakan. Ia menjelaskan, saat digunakan, sistem bom alat pemadam kebakaran akan digunakan untuk memadamkan api secara cepat dan instan pada pusat titik api. Setelah itu, Aji menggunakan sprinkle air untuk melembabkan dan mengairi udara di sekitar kebakaran. Tujuannya, agar api benar-benar padam sepenuhnya dan tidak terjadi perambatan.
“Diharapkan drone hibrida ini dapat dikembangkan lagi sehingga dapat membawa air atau pemadam api yang lebih banyak lagi serta memiliki ketahanan terbang yang cukup lama,” harapnya. (*)
Penulis : Afrizal Naufal Ghani
Editor : Binti Q Masruroh