Universitas Airlangga Official Website

Peneliti UNAIR Dapatkan Beasiswa MEXT Pascasarjana

Dr Arif Nur Muhammad Ansori S Si M Si mengenakan kimono saat berada di Jepang (Foto: dok pribadi)
Dr Arif Nur Muhammad Ansori S Si M Si mengenakan kimono saat berada di Jepang (Foto: dok pribadi)

UNAIR NEWS – Penelitian menjadi sebuah kegiatan akademik yang penting dalam membangun disiplin ilmu yang lebih mendalam. Hal ini juga termasuk dalam membangun kerjasama dalam menyelesaikan masalah secara global. Kali ini, salah satu peneliti terbaik dari Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR), Dr Arif Nur Muhammad Ansori S Si M Si mendapatkan kesempatan untuk memperdalam bidang keilmuannya melalui Beasiswa Pendidikan MEXT.

Dr Arif menjelaskan bahwa ia mendapatkan beasiswa MEXT dengan alokasi khusus untuk mahasiswa pascasarjana internasional di bawah program khusus bernama Educational Program for Advanced Research in Infectious Disease and AIDS. Dr Arif mendapatkan beasiswa itu pada bulan Juli 2024 dan mulai menempuh studi pada Oktober 2024.

“Beasiswa ini dirancang untuk mendukung peneliti atau mahasiswa jenjang doktor yang ingin mengeksplorasi bidang keilmuannya lebih dalam di bidang penyakit infeksi dan AIDS, serta menempuh studi di Graduate School of Medical Sciences, Kumamoto University, Jepang,” terangnya.

Dr Ansori mengungkapkan bahwa beasiswa MEXT memiliki reputasi yang luar biasa dalam mendukung bidang pendidikan dan penelitian. “Saya melihat Beasiswa MEXT memberikan peluang lebih besar untuk mendalami bidang keahlian saya dan berkontribusi pada penelitian global, khususnya bidang virologi,” ungkapnya.

Selain itu, Beasiswa MEXT juga membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan peneliti-peneliti terkemuka. Menurutnya dengan adanya kolaborasi tersebut akan membuka peluang untuk dapat berkontribusi dalam penelitian secara global. ”Kesempatan untuk berkolaborasi dengan peneliti terkemuka di universitas, seperti Kumamoto University menjadi salah satu alasan utama saya,” jelas Ansori.

Dr Ansor menjelaskan proses seleksi beasiswa MEXT sangat kompetitif dan memerlukan persiapan matang. Ia harus menulis proposal penelitian, mendapatkan rekomendasi dari profesor, hingga mempersiapkan dokumen dengan standar internasional. ”Beasiswa MEXT mensyaratkan proposal yang kuat dan relevan, saya harus benar-benar memastikan bahwa ide penelitian saya dapat memberikan kontribusi signifikan, baik secara akademik maupun sosial,” ungkapnya.

Walaupun begitu, Ansori memiliki motivasi yang kuat dalam keinginan untuk berkontribusi pada ilmu pengetahuan global. Ia ingin memanfaatkan peluang ini untuk memperluas jaringan internasional serta meningkatkan kualitas penelitian dan publikasi ilmiah. ”Saya percaya bahwa pengalaman di Jepang akan memberikan saya perspektif baru untuk mendukung kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Penulis : Ahmad Hanif Musthafa

Editor : Edwin Fatahuddin