Universitas Airlangga Official Website

FK UNAIR Giatkan Aktivitas Keseharian untuk Kurangi Gaya Hidup Sedenter di Kelurahan Keputih

Kegiatan pengmas FK UNAIIR di Keluarahan Keputih (Foto: Dok. Tim Pengmas)
Kegiatan pengmas FK UNAIIR di Keluarahan Keputih (Foto: Dok. Tim Pengmas)

UNAIR NEWS – Era sekarang, yang hampir semuanya ditunjang oleh fasilitas yang memudahkan  kita dalam memenuhi kebutuhan keseharian. Namun di sisi lain, hal tersebut dapat memicu gaya hidup sedenter atau malas bergerak, yang dapat peningkatan risiko terkena gejala & penyakit metabolic. Antara lain kencing manis atau diabetes mellitus, darah tinggi, tinggi kholesterol.

Fasilitas yang memudahkan kita antara lain remote TV, yang menyebabkan kita tidak perlu lagi berjalan ke arah TV untuk memindah saluran yang diinginkan. Escalator atau lift yang mempermudah kita untuk naik ke lantai atas atau turun ke lantai bawah. Aplikasi belanja online, memudahkan dalam kita berbelanja karena tidak perlu ke pasar atau ke rumah makan, cukup di rumah, kebutuhan kita akan diantarkan. Telepon genggam atau HP memudahkan kita untuk menghubungi kolega kita, tanpa harus mendatangi ke rumah atau kantornya.

Beberapa alat tersebut merupakan contoh fasilitas kemudahan yang menguntungkan. Apabila tidak disadari efek negatifnya, dapat memicu peningkatan gaya hidup sedenter. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya promotif dan preventif melalui sosialisasi dan pemahaman pengetahuan pentingnya aktivitas fisik dalam mengurangi gaya hidup sedenter, dengan harapan dapat mencegah penyakit metabolik.

Penyakit metabolik mencakup berbagai kondisi yang mengganggu metabolisme biokimia tubuh, yang menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Gangguan ini dapat disebabkan oleh reaksi kimia abnormal yang mempengaruhi pemrosesan dan distribusi makronutrien seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Hal ini bisa disebabkan oleh kelainan genetic dan gaya hidup yang kurang tepat.

Penyakit metabolik yang banyak ditemukan di masyarakat seperti obesitas dan diabetes tipe 2. Menurut IDF (Federasi Diabetes Internasional), Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah diabetes terbanyak dengan 19,5 juta penderita di tahun 2021 dan diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada 2045. Diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia kronis (kadar gula darah yang tinggi) yang disebabkan oleh berkurangnya kerja hormon insulin.

Komplikasi diabetes ini dapat mengganggu sistem tubuh yang dapat berakibat fatal. Penyakit metabolik juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Faktor risiko dari penyakit metabolik ini berkaitan erat dengan gaya hidup, seperti gaya hidup sedenter yaitu kecenderungan untuk malas bergerak, dan nutrisi yang dikonsumsi yang tidak seimbang.

Tim Pengabdian Masayarakat (Pengmas) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) dari Departemen Ilmu Faal dan Biokimia Kedokteran yang berkolaborasi dengan Program Studi S2 Ilmu Kesahatan Olahraga (IKESOR) FK UNAIR mengadakan kegiatan yang berjudul “Upaya Mengurangi Gaya Sedenter dan Pencegahan Penyakit Metabolik melalui Penggiatan Aktivitas Keseharian sebagai Olahraga untuk Menginisiasi Kampung Bugar di Kelurahan Keputih Surabaya”.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberi edukasi dan praktek senam yang mudah dalam gerakan keseharian untuk mencegah terjadinya penyakit metabolik ini. Kegiatan pengmas ini diadakan di Kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya. Target peserta ini adalah ibu-ibu kader yang diharapkan mampu menyampaikan apa yang didapat dari pengmas ini untuk disebarkan kepada masyarakat wilayahnya.

Pelaksanaan pada Sabtu (20/7/2024), kegiatan diawali dengan peserta mengisi pretest dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan yang meliputi tinggi dan berat badan, tensi darah, nadi, glukosa darah, serta asam urat. Setelah melakukan pemeriksaan kesehatan tersebut, peserta diarahkan untuk mengikuti senam pagi bersama. Video senam bisa diakses pada link berikut https://bit.ly/senamkeputih2024.

Setelah kegiatan senam, dilanjutkan sambutan dari perwakilan FK UNAIR, Kepala Kelurahan Keputih, dan Kepala Puskesmas Keputih. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi, dengan judul “Aktivitas sehari-hari bisa jadi olahraga” yang disampaikan oleh dr Irfiansyah Irwadi, dr MSi dan materi kedua “Mitos atau Fakta dibalik makanan kita?” yang disampaikan oleh Ulul Azmy, SGz MKes.

Peserta mendengarkan materi dengan antusias. Peserta juga aktif bertanya, antara lain gerakan yang tepat untuk mencegah cedera, cara mencegah nyeri sendi ketika beraktivitas, pengganti air putih bagi seseorang yang tidak sukan minum air putih, dan jenis makanna pengganti nasi untuk orang diabetes.

Hasil dari kegiatan pengmas di Kelurahan Keputih Surabaya ini, diharapkan mampu memberi manfaat kepada warga sekitar. Selain itu, kader yang hadir diharapkan dapat memulai rutin berolahraga dan menjadi contoh untuk orang sekitar. Para kader yang hadir juga berharap agar kegiatan serupa dapat rutin dilakukan.

Penulis: Tim Pengmas (Lilik Herawati, Irfiansyah Irwadi, Lina Lukitasari, Mahasiswa S2 Ilmu Kesehatan Olahraga FK UNAIR)

Editor: Yulia Rohmawati