UNAIR NEWS – KSM Dermatologi dan Venerologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) – RSUD dr Soetomo sukses menggelar pengabdian masyarakat (pengmas). Kegiatan itu berlangsung pada Jumat (13/10/2023), di Ruang Pertemuan lantai 3 Departemen Kulit dan Kelamin, RSUD dr Soetomo Surabaya. Pengmas bertajuk Kulit Sehat di Usia Senja itu merupakan kolaborasi dengan Department of Dermatology Khmer-soviet Friendship Hospital.
Masalah Kulit Lansia
Lansia (lanjut usia) menjadi golongan yang rentan terserang penyakit. Mulai dari nyeri sendi, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, katarak dan gangguan pendengaran. Akan tetapi, terdapat aspek lain yang kerap luput dari perhatian, yakni kesehatan kulit.
Lansia memiliki permasalahan kulit yang tidak kalah kompleks. Kulit lansia lambat laun akan mengalami perubahan struktur dan fungsi akibat proses penuaan. Selain itu, terjadi pula penipisan epidermis serta penurunan jumlah elastin, produksi keringat, dan minyak pada kulit.
Prof Dr M Yulianto Listiawan, dr SpDV(K) mewakili tim pengmas menuturkan, terjadinya penuaan dapat menyebabkan gangguan kulit pada lansia. Mulai dari kulit mudah cedera, rentan mengalami gangguan pembuluh darah, hingga lamanya penyembuhan luka.
“Kulit lansia juga akan proses penuaan kulit yang berdampak pada perubahan struktur dan penurunan fungsi. Perubahan-perubahan tersebut membuat lansia rentan mengalami gangguan seperti mudah cedera kulitnya, rentan mengalami gangguan pembuluh darah, dan penyembuhan luka yang lebih lama,” jelas dokter yang akrab disapa Wawan itu.
Lebih lanjut, Prof Wawan menyebut bahwa Xerosis Cutis (kulit kering) menjadi permasalahan yang paling kerap terjadi pada lansia. Kondisi ini terjadi akibat penurunan aktivitas kelenjar keringat, minyak, dan jumlah pelembap alami kulit.
“Kasus Xerosis Cutis menempati urutan kelima terbanyak pada kunjungan poliklinik kulit kelamin divisi umum dan geriatri RSUD dr Soetomo Januari-September lalu. Kondisi tersebut itu terjadi pada lansia akibat menurunnya kelenjar keringat dan minyak, serta menurunnya jumlah pelembap alami kulit,” paparnya, Senin (23/10/2023).
Langkah Menjaga Kulit
Melihat kompleksitas masalah kulit lansia, maka pengmas ini bertujuan memberikan edukasi kesehatan kulit pada lansia. Berdasarkan rangkaian kegiatan, maka hasil dari pengmas ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa langkah-langkah yang dapat lansia lakukan.
“Pada pagi hari melakukan cuci wajah dengan pembersih wajah, kemudian mengoleskan pelembap dan tabir surya dengan minum SPF 30 agar terlindung dari sinar matahari. Malamnya, cuci wajah juga, kemudian memakai pelembap wajah dan krim malam yang mengandung bahan aktif retinoid,” imbuh Guru Besar FK UNAIR itu.
Selain perawatan kulit dari luar, faktor nutrisi juga sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit. Untuk itu, Prof Wawan mengimbau para lansia untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi yang baik untuk kulit.
“Kita perlu mengonsumsi antioksidan setiap hari. Antioksidan ini bisa menetralisir radikal bebas sehingga mencegah penyakit degeneratif,” tutur Prof Wawan.
Tak hanya antioksidan, lansia juga harus mengonsumsi beberapa jenis vitamin. Antara lain adalah Vitamin A, C, D, E, dan K yang memiliki fungsi masing-masing dalam merawat kulit. Selain itu, zat besi, seng, tembaga, juga astaxanthin juga dapat dijadikan tambahan konsumsi karena memiliki manfaat yang baik bagi kulit. (*)
Penulis: Yulia Rohmawati
Editor: Binti Q. Masruroh