Universitas Airlangga Official Website

Pengmas FK UNAIR Usung Isu Kesehatan Reproduksi Remaja di Tuban

Tim pengmas FK UNAIR saat melakukan kegiatan edukasi kesehatan reproduksi di Kantor Pemerintah Kabupaten Tuban pada Rabu (19/06/2024). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Pengabdian masyarakat atau pengmas menjadi satu dari tiga pilar tri dharma perguruan tinggi yang harus dilakukan seorang sivitas akademika. Lewat pengmas, terjadi transfer pengetahuan kepada masyarakat sebagai upaya peningkatan kesejahteraan secara komprehensif. Hal ini pula yang baru-baru ini dilakukan oleh tim Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga.

Melalui tim yang terdiri dari dosen dan alumni FK UNAIR, pengabdian masyarakat ini berfokus pada soal kesehatan reproduksi remaja. Diberi nama SAMBA (Bersama Remaja Tuban Bangun Bangsa), kegiatan itu menyasar remaja di Kabupaten Tuban. Lebih dari 120 remaja SMA dari 26 SMA di Tuban ikut ambil bagian sebagai peserta pada kegiatan yang diselenggarakan Rabu (19/06/2024).

Selain melibatkan tim dari FK UNAIR, pengmas ini turut mengajak Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Tuban dan IDI Cabang Kabupaten Tuban untuk berkolaborasi. Diketuai oleh Dr Budi Prasetyo dr S OG Subsp Obginsos, kegiatan ini mendapat respon yang baik dari pihak-pihak yang terlibat. 

“Diharapkan kegiatan ini dapat berkelanjutan dan dilakukan oleh kader-kader terbaik SAMBA dengan dibimbing oleh guru UKS sekolah masing-masing serta mendapatkan pendampingan dari Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Tuban,” ujar Budi.

Pada sebagian orang, masalah reproduksi masih menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan. Namun, SAMBA mengajak remaja di Tuban untuk mendapat edukasi mengenai reproduksi lewat media yang menarik, yaitu modul GACHA. 

“Modul ini berisi tentang pengetahuan terkait kesehatan reproduksi pada remaja, games yang menarik, mitos dan fakta, serta pengetahuan kapan harus memeriksakan diri ke tenaga kesehatan,” ungkapnya. 

Melalui pendekatan tersebut, diharapkan agar para remaja mendapat edukasi dengan cara yang menyenangkan. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan dampaknya terhadap masa depan mereka, memberikan edukasi yang benar dan komprehensif mengenai kesehatan reproduksi, termasuk informasi tentang pubertas dan penyakit menular seksual.

Pada dasarnya, kesehatan reproduksi penting untuk diketahui, utamanya oleh remaja yang sedang menginjak pubertas. Pemahaman soal reproduksi harus diberikan sejak dini sebagai upaya preventif terhadap penyakit pada alat reproduksi. 

“Jaga kesehatan reproduksi sebagai bentuk cinta pada diri sendiri dan pastikan kalian mendapatkan informasi serta layanan kesehatan yang tepat,” pesan dr Budi. 

Dirinya juga menambahkan agar setiap orang dapat memahami tubuhnya dan menghindari perilaku yang berisiko mengancam kesehatan reproduksi. Hal ini dapat dicapai dengan mendapat informasi dari sumber yang tepat. Selain itu, pemeriksaan rutin juga menjadi hal yang tidak boleh dilupakan. 

Penulis: Afifah Alfina

Editor: Khefti Al Mawalia