Universitas Airlangga Official Website

Pengmas Mahasiswa Battra Ajak Masyarakat Atasi Migrain Secara Tradisional

Pemeriksaan Tekanan Darah Masyarakat di Kelurahan Bangkingan Surabaya (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Pemeriksaan Tekanan Darah Masyarakat di Kelurahan Bangkingan Surabaya (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Mahasiswa D4 Pengobatan Tradisional (Battra) Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas). Kegiatan pengmas yang berlangsung pada Sabtu (4/5/2024) hingga Minggu (26/05/2024) itu terlaksana di bawah bimbingan Ario Imandiri dr Sp Ak dan Dwi Setiani Sumardiko S Kep Ns MSi. Adapun tema yang diusung dalam pengmas itu adalah “Penanganan terhadap Penderita Migrain di RW 4 Kelurahan Bangkingan”.

Melalui UNAIR NEWS, Muhammad Ainul Yaqin selaku ketua kelompok pengmas menjelaskan latar belakang pemilihan target pengabdian tersebut. Ia mengatakan, target terpilih berdasarkan data puskesmas setempat yang menunjukkan migrain sebagai penyakit terbanyak yang diderita oleh warga RW IV Kelurahan Bangkingan. “Peserta acara ini seluruhnya dari warga RW IV Kelurahan Bangkingan yang menjadi target atas permasalahan penyakit migrain di kelurahan ini,” jelas Ainul. 

Kegiatan pengmas bermula dengan program pemeriksaan tensi darah guna memantau tekanan darah peserta sekaligus sebagai acara pembukaan kegiatan ini. “Sebelum pada kegiatan inti, kami perlu mengetahui kondisi sebenarnya yang diderita oleh peserta untuk melihat sejauh mana program pengabdian dapat diberikan dan berdampak pada hasilnya,” ujar Ainul.

Kegiatan Demonstrasi Pembuatan Jamu Untuk Mengobati Penyakit Migrain di Kelurahan Bangkingan Surabaya Pada Sabtu (25/5/2024) (Foto: Dokumentasi Pribadi) 

Selanjutnya dalam rangkaian pengmas juga ada terapi akupuntur untuk meredakan nyeri migrain yang diikuti oleh pijat akupresur dan pijat refleksi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan sirkulasi darah dan relaksasi otot.

“Selama hampir satu bulan ini kami memberikan beberapa pengobatan tradisional kepada warga. Sebagai salah satu bentuk penanganan atas penyakit migrain serta untuk mencegah penyakit lanjutan,” jelas Ainul.

Untuk memastikan terapi berjalan maksimal, Ainul dan tim menyediakan program mentoring berkelanjutan selama delapan kali pertemuan. Program ini berguna untuk memantau perkembangan kesehatan warga dan memberikan dukungan tambahan jika perlu.

Tidak hanya itu, Ainul dan tim juga mengadakan program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) untuk mengedukasi makanan bernutrisi yang tepat. Tujuannya adalah untuk mengatasi migrain.

“Dalam acara ini, kami memberikan kesempatan kepada peserta untuk belajar langsung cara membuat jamu herbal yang efektif, tepat dan berkualitas dalam mengurangi gejala migrain. Tidak hanya sehat tetapi juga dengan harga yang terjangkau,” paparnya. 

Melalui kegiatan pengmas ini, harapannya dapat memberikan kontribusi nyata. Khususnya dalam meningkatkan kesehatan serta menurunkan angka penderita migrain di Kelurahan Bangkingan.

Penulis: Venni Tanujaya 

Editor: Yulia Rohmawati