UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menyelenggarakan program pengabdian masyarakat (pengmas). Kegiatan tersebut berlangsung pada Selasa (17/9/24) hingga Minggu (22/9/24). Bertajuk “Peduli Alam dan Lingkungan (Pedalaman) 2.0″, pengmas tersebut berlangsung di Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Kegiatan tersebut berfokus pada perawatan lingkungan pasir dan pantai, guna meningkatkan kesadaran pentingnya ekosistem pesisir.
Berani berbeda dengan tahun sebelumnya, kegiatan Pedalaman 2.0 ini merupakan kali pertama terlaksana di pesisir pantai. Tarmizi Asyari atau Arik sapaan akrabnya, sebagai ketua pelaksana dari program kerja ini mengungkapkan bahwa pengmas kali ini berfokus pada kelautan. “Awalnya kami hanya berfokus pada kebersihan pesisir pantai. Namun, setelah mendapatkan beberapa masukan dan permintaan dari warga sekitar, kami juga melakukan revitalisasi pantai,” ucapnya.
Revitalisasi Pantai
Revitalisasi pantai merupakan salah satu aktivitas yang terlaksana selama kegiatan Pedalaman 2.0 ini berlangsung. Selain untuk memperindah Pantai Pengkolan, revitalisasi ini juga terlaksana dengan tujuan untuk meningkatkan potensi wisata Pantai Pengkolan yang masih jarang terjamah oleh masyarakat.
“Kita coba buat sesuatu yang bisa diingat dan sesuatu yang bisa menjual spot-spot bagus tempat ini di media sosial. Kaya tong sampah yang kita buat dari bambu, plang visualisasi penunjuk arah, dan juga spot foto,” ujar Arik.
Bentuk Kolaborasi
Pengmas BEM FIB juga menggandeng beberapa pihak untuk memfasilitasi hingga mendukung kegiatan ini secara materiil maupun non materiil. “Beberapa pihak yang ikut andil dalam kegiatan kami ada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud), Komunitas Pemuda Sadar Lingkungan (Kopdarling) setempat, juga beberapa nelayan setempat,” imbuhnya.
Arik menegaskan bahwa ia dan tim merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan dari beberapa pihak terkait. Terlebih kopdarling setempat yang satu misi dengan teman-teman pengmas BEM FIB dan sangat antusias untuk membantu serta memberikan saran. “Kalau dari DLH kami dapat 110 bibit mangrove yang sangat menunjang kegiatan kami. Lalu dari pihak Disparbud yang mengedukasi warga-warga setempat. Agar sebisa mungkin memanfaatkan pantai ini yang sangat berpotensi sebagai pantai wisata,” tegasnya.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini, masyarakat bisa lebih awas mengenai kebersihan pantai. Dengan adanya penambahan spot foto dan plang visualisasi, semoga bisa memberikan branding baru sekaligus menginformasikan kepada masyarakat bahwa Pantai Pengkolan itu ada dan indah,” pungkas Arik.
Penulis: Zahwa Najiba
Editor: Yulia Rohmawati