n

Universitas Airlangga Official Website

Pentingnya Investasi Saham Sejak Dini

UNAIR NEWS – Peran penting dunia akademisi dalam mengembangkan kepedulian terhadap masyarakat dan bangsa semakin terasa. Banyak ragam dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan, salah satunya yang dilakukan oleh civitas akademika FEB UNAIR, yakni dengan mengadakan Relaunching Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan seminar nasional yang bertajuk “Investasi Cerdas di Pasar Modal”, Senin (18/04). Bertempat di Aula Fadjar FEB UNAIR, acara tersebut dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ir. Nurhaida, MBA, Anggota Komisi XI DPR-RI Indah Kurnia, SE., MM., Direktur Utama BEI Dr. H. Tito Sulistio, SE., M.Sc., Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan, SE., M.Si. dan Dekan FEB Unair Prof. Dr. Dian Agustia, SE., M.Si., Ak.

Galeri Investasi BEI bukan termasuk hal yang baru di FEB UNAIR, pasalnya pada tahun 2007 pernah didirikan fasilitas untuk berinvestasi yang bernama Pojok Bursa. Fasilitas tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa yang ingin mengenal pasar modal dan juga memudahkan dalam berinvestasi dalam bentuk saham.

“Sejak 2007 FEB UNAIR sudah memiliki Pojok Bursa, di tahun 2012 namanya kita ganti menjadi Galeri IDX, karena penempatannya tidak strategis sehingga banyak mahasiswa yang enggan ke sana. Kali ini, dengan lokasi yang strategis, kami relaunching kembali dengan nama Galeri Investasi BEI,” Tutur Prof. Dr. Dian Agustia, SE., M.Si., Ak. selaku Dekan FEB UNAIR.

Relaunching Galeri Investasi BEI sendiri bertujuan untuk mendorong mahasiswa agar berinvestasi melalui saham, hal ini penting dilakukan karena potensi perkembangan nilai saham di Indonesia cenderung tinggi. Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh sebesar 6 % dalam kuartal pertama di tahun 2016 sehingga peluang dalam memperoleh capital gain dan juga deviden cenderung tinggi.

“Saat ini, IHSG sedang tumbuh sebesar 6% pada tiga bulan pertama di awal 2016. Pertumbuhan ini merupakan yang terbesar di dunia sehingga para investor luar negeri berbondong-bondong menanam uangnya di Indonesia,” ujar Nurhaida selaku Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK.

Berinvestasi dalam bentuk saham harus dimulai sejak dini sehingga dapat memperoleh keuntungan di masa depan, hal ini dikarenakan investasi saham bersifat jangka panjang. Dari tahun ke tahun, pertumbuhan saham perusahaan-perusahaan di Indonesia cenderung meningkat. Contohnya yaitu perusahaan unilever, ketika tahun 80-an harga saham milik Unilever hanya Rp 400 per lembar tetapi kini saham Unilever meningkat tajam hingga mencapai 39.400 per lembarnya. Selain itu, pemilik saham juga berhak atas kepemilikan di suatu perusahaan yang sahamnya telah dibeli.

“Dengan membeli saham suatu perusahaan berarti kita ikut memiliki perusahaan tersebut. Maka dari itu, marilah membeli saham sejak dini. Mc Kansey dalam analisisnya mengatakan bahwa saat ini Indonesia masuk dalam salah satu dari 16 negara besar di sektor ekonomi. Diprediksikan tahun 2030, Indonesia akan menjadi salah satu dari 7 negara terbesar dalam hal ekonomi. Jika anda tidak berinvestasi dari sekarang maka anda akan menyesal,” pungkas Nicky Hogan selaku Direktur Pengembangan BEI. (*)

Penulis : Pito Budi Prasetyo
Editor    : Nuri Hermawan