Universitas Airlangga Official Website

Pentingnya Screening, Antisipasi Kelainan Bawaan Pada Kehamilan

Pentingnya Screening, Antisipasi Kelainan Bawaan Pada Kehamilan, (Foto: Youtube Dokter UNAIR TV)

UNAIR NEWS – Kehamilan merupakan sebuah anugerah bagi sebuah keluarga. Menjaga kesehatan sebuah kunci agar proses persalinan berjalan lancar untuk bayi dan ibu. Namun, ada kalanya keluarga perlu melakukan screening selama fase kehamilan. Screening penting untuk mengantisipasi adanya kelainan atau penyakit bawaan pada janin. 

Untuk membahas lebih komprehensif terkait topik ini, Dokter UNAIR TV Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) mengundang Manggala Pasca Wardhana Sp OG SubSp KFm. Manggala merupakan dokter pengajar pada departemen obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya dan juga merupakan dosen FK UNAIR. Dalam podcast yang berlangsung pada Kamis (10/10/2024) itu, Manggala mengenalkan pentingnya screening pada fase kehamilan. 

Menurut Manggala semua keluarga pasti berharap untuk mendapatkan kehamilan yang sehat, namun dalam beberapa kasus terkadang ada keluarga yang memang kurang beruntung. “Menurut statistik setidaknya ada sekitar dua sampai empat persen orang yang tidak beruntung dalam kehamilan, jika ada seratus orang yang hamil maka dua hingga empat dapat memiliki kemungkinan adanya kelainan, entah itu mayor maupun minor,”ungkapnya.

Ia melanjutkan bahwa pentingnya screening dalam hal ini adalah untuk menjadi sebuah antisipasi sebelum terjadinya kelahiran. Dokter itu mengungkapkan bahwa melalui screening terjadinya sebuah kelainan atau penyakit bawaan maka dapat mendapatkan penanganan yang tepat. 

Dokter Manggala mengungkapkan bahwa sebuah indikasi penyakit bawaan dapat teratasi dengan adanya teknologi. Lewat peran teknologi kelainan tersebut dapat tertangani secara bertahap selama fase kehamilan.”Dengan adanya teknologi memungkinakan adanya antisipasi dan penangan selama fase kehamilan,” jelasnya.

Manggala menjelaskan bahwa screening dalam fase kehamilan sebaiknya ibu lakukan maksimal dalam kurun waktu 24 minggu. Ia melanjutkan bahwa menurut penelitian waktu pemeriksaan yang ideal adalah sekitar usia hamil 18 hingga 24 minggu.”Melakukan evaluasi lengkap dalam screening sebaiknya pada usia kehamilan sekitar 18 hingga 24 minggu, yakni pada trimester kedua dan bisa juga saat trimester pertama untuk melihat seberapa banyak resiko terjadinya sindrom pada janin,”terangnya.

Manggala  menambahkan bahwa dalam screening terdapat alat bantu untuk mengetahui adanya kelainan dan penyakit bawaan. Dengan adanya alat bantu, seperti Ultrasound, menyebabkan semakin banyak penyakit yang dapat terdeteksi dalam proses screening. “Walaupun tidak semua penyakit dapat pendeteksian dini, tetapi sudah sekitar 70-80% sudah dapat melakukan pendeteksian dini,”jelasnya.

Penulis : Ahmad Hanif Musthafa

Editor : Edwin Fatahuddin