Universitas Airlangga Official Website

Peran BEM UNAIR dalam Menyemai Semangat Riset dan Inovasi

Seorang pria mengenakan jas almamater Unair berjaket biru sedang berbicara ke mikrofon.
Ketua BEM UNAIR, Aulia Thaariq Akbar (Foto: Istimewa)

UNAIR  NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (UNAIR) memiliki peran sentral dalam memperkuat semangat riset dan inovasi di kalangan mahasiswa. Selain sebagai wadah untuk menyuarakan aspirasi, BEM UNAIR juga bertindak sebagai katalisator bagi pengembangan mahasiswa secara keseluruhan. Melalui berbagai program dan kegiatan, BEM mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan riset dan inovasi.  Tak hanya memfasilitasi akses terhadap sumber daya yang diperlukan termasuk memberikan dorongan moral dan dukungan untuk menjalankan projek-projek inovatif. 

Riset dan penelitian di lingkungan mahasiswa memiliki peran krusial dalam memajukan ilmu pengetahuan dan mengembangkan kemampuan kreatif serta analitis mahasiswa. Selain itu, melalui riset, mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh di dalam kelas ke dalam konteks praktis. Sehingga meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi serta mengasah keterampilan problem-solving.

Ketua BEM UNAIR, Aulia Thaariq Akbar menjelaskan bahwa BEM UNAIR telah merancang program-program unggulan yang fokus pada penelitian dan riset. Dengan membentuk Kementerian Riset dan Keilmuan, BEM membawa semangat inovasi lewat program unggulannya, Airlangga Mentoring.

Program Airlangga Mentoring tak hanya memberikan dukungan dan bimbingan kepada mahasiswa yang ingin terlibat dalam penelitian atau Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Melainkan juga menjadi wadah bagi mereka untuk mengeksplorasi potensi penelitian mereka seoptimal mungkin. “Kami melakukan mentoring kepada teman-teman yang ingin mengadakan penelitian atau mengikuti PKM. Tujuan kami adalah untuk memberikan dukungan seoptimal mungkin,” tambahnya.

Namun, inovasi BEM tidak berhenti di situ. Mereka juga menjalankan fungsi identifikasi topik penelitian yang relevan sebagai langkah penting bagi mahasiswa. Dengan memastikan bahwa topik penelitian dipilih sesuai dengan kebutuhan dan minat mahasiswa, BEM aktif dalam membimbing mahasiswa untuk mengembangkan minat dalam bidang penelitian yang sesuai dengan keilmuan yang mereka pelajari. “Kami juga mengidentifikasi topik-topik penelitian yang sesuai dengan rumpun ilmu mahasiswa. Agar riset yang dilakukan memiliki relevansi dan memberikan kontribusi yang signifikan,” ujarnya.

Bukan hanya menekankan pada penelitian, BEM juga mengarahkan inovasi melalui berbagai program yang mereka rancang. Salah satunya adalah Cenderki Airlangga, sebuah program yang bertujuan untuk mendorong penerbitan jurnal ilmiah. Thaariq berharap program itu akan membantu mahasiswa dalam memahami proses penerbitan jurnal ilmiah secara menyeluruh, sambil memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempublikasikan hasil penelitian mereka.

“Program itu tidak hanya memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempublikasikan hasil penelitian. Namun, juga membantu mereka memahami proses penerbitan jurnal ilmiah secara keseluruhan,” jelasnya.

Dengan demikian, BEM bukan sekadar sebuah organisasi mahasiswa biasa, melainkan menjadi katalisator bagi pertumbuhan intelektual dan kemajuan ilmiah di lingkungan kampus. “Saya percaya bahwa dengan semangat riset dan inovasi yang kuat, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang signifikan dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,” paparnya.

Penulis: Rosali Elvira

Editor: Khefti Al Mawalia