Universitas Airlangga Official Website

Perawatan Ulang Saluran Akar karena Pengisian yang Kurang

Sumber foto: liputan6.com
Sumber foto: liputan6.com

Saluran akar merupakan rongga di bagian tengah gigi yang berisi pembuluh darah, saraf dan jaringan ikat. Di dalam rongga mulut, didapatkan kumpulan berbagai jenis mikroorganisme, yaitu bakteri, virus, atau jamur. Bakteri dan toksinnya merupakan penyebab karies gigi, inflamasi dan infeksi pulpa gigi, kematian pulpa gigi, dan dapat menyebabkan kelainan jaringan periradikuler. Yaitu, jaringan yang mengelilingi akar gigi dan dan jaringan penyangga gigi.

Jika jaringan pulpa mengalami inflamasi atau infeksi, gigi akan mengalami puplitis ireversibel, pulpa polip atau kematian pulpa. Dan, ini bisa memicu perkembangan bakteri sehingga dapat terjadi infeksi dan menyebabkan abses atau pembengkaan gusi.

Perawatan saluran akar (PSA) adalah perawatan gigi pada kasus puplitis ireversibel, pulpa polip, kematian pulpa, abses, atau  pembengkaan gusi yang bertujuan mempertahankan gigi selama mungkin di dalam rongga mulut. Tujuan utama PSA adalah untuk menghilangkan bakteri, toksin, dan jaringan nekrotik pulpa gigi. Setelah bagian dalam gigi bersih, saluran akar yang telah kosong harus diisi suatu bahan. Di antaranya, gutta percha untuk mencegah invasi bakteri ulang.

Kegagalan

PSA tidak selalu memiliki hasil akhir yang memuaskan. Dan, sering didapatkan kegagalan PSA yang dapat disebabkan oleh infeksi pada pulpa gigi yang berlanjut. Termasuk karena kesalahan prosedur perawatan/iatrogenik. Di mana teknik dan protokol pembersihan saluran akar tidak dilakukan dengan tata cara yang benar.

Pada laporan kasus berikut menjelaskan riwayat gigi pasien yang telah dirawat saluran akar, namun masih memiliki keluhan nyeri pada gigi tersebut. Pasien wanita usia 23 tahun dirujuk ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut, Universitas Airlangga (Spesialis Konservasi Gigi) dengan keluhan utama nyeri setelah PSA sebelumnya dan belum dilakukan tambalan permanen pada gigi tersebut.

Gambaran radiografi periapikal menunjukkan pengisian saluran akar yang kurang 3 mm dari panjang saluran akar gigi dan didapatkan pelebaran ligamen periodontal. Rencana perawatan yang akan dilakukan adalah perawatan ulang saluran akar non bedah. Pasien paham dengan segala resiko yang dapat terjadi dan memberikan persetujuan untuk dilakukan perawatan.

Bahan pengisi saluran akar gutta percha diambil menggunakan sistem file resiprok ukuran 25/primary., berikutnya dilanjutkan preparasi saluran akar menggunakan file resiprok ukuran 35/medium dan dilakukan pembersihan saluran akar dengan bantuan alat menggunakan EndoActivator. Selanjutnya, dilakukan pengisian saluran akar menggunakan sealer dan diisi kembali dengan gutta percha, dan dilakukan foto radiografi untuk konfirmasi hasil pengisian saluran akar.

Dari hasil foto tampak pengisian telah sesuai dengan panjang saluran akar gigi. Selanjutnya, dilakukan restorasi gigi menggunakan penguat pasak fiber, membangun sisa mahkota gigi dengan bahan resin komposit dan gigi diselubungi menggunakanmahkota porselen karena memiliki estetik yang sangat baik dan cukup kuat menahan beban kunyah.

Perawatan ulang saluran akar merupakan suatu pilihan perawatan non bedah untuk mengatasi kegagalan perawatan saluran akar. Pengambilan bahan pengisi saluran akar sebelumnya merupakan suatu langkah penting pada perawatan ulang saluran akar. Untuk metode pengambilan bahan pengisi saluran akar, instrumen yang dapat dipilih antara lain: Gate-Glidden drill, alat ultrasonik, hand-use files, motor instruments seperti rotary atau resiprok, dan juga dapat  menggunakan bantuan bahan pelunak gutta percha untuk mempermudah pengambilan bahan gutta percha.

Sistem file resiprok merupakan instrumen NiTi dengan logam M-wire (logam NiTi yang dipanaskan) yang lebih resisten terhadap cyclic fatigue, torsional farigue, fleksibilitas yang baik, dan ekstrusi debris yang lebih rendah jika dibandingkan dengan logam konvensional. Sistem file resiprok pergerakannya unik sehingga dapat menghindari alat ini terkunci pada dinding saluran akar, mengurangi tekanan pada file sehingga tidak mudah patah, dan waktu kerja yang lebih cepat. (*)

Penulis:

Ramadhani Putri Salicha, drg, dan  Dr. Kun Ismiyatin, drg., Sp.KG (K)., M.Kes

Informasi detail dari laporan kasus ini dpat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.actamedicaphilippina.org/article/10732-endodontic-retreatment-using-reciprocal-file-system-in-underfilled-root-canal-a-case-report

Salicha RP, Ismiyatin K. Endodontic Retreatment Using Reciprocal File System in Underfilled  Root Canal : A Case Report. 2019;53(47).