Universitas Airlangga Official Website

Percepat Indonesia Maju, Rektor UNAIR Sebut Perlu Investasi Pendidikan

Pemaparan materi “Menuju Indonesia Maju 2034: Peran dan Peta Strategis Pendidikan” oleh Rektor Universitas Airlangga, Prof Dr Mohammad Nasih, SE MT Ak (Foto: Kanal YouTube UNAIR TV)
Pemaparan materi “Menuju Indonesia Maju 2034: Peran dan Peta Strategis Pendidikan” oleh Rektor Universitas Airlangga, Prof Dr Mohammad Nasih, SE MT Ak (Foto: Kanal YouTube UNAIR TV)

UNAIR NEWS – Masih dalam momentum diskusi kebangsaan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Airlangga (UNAIR), Rektor Prof Dr Mohammad Nasih, SE MT Ak menyampaikan gagasan bertajuk “Menuju Indonesia Maju 2034: Peran dan Peta Strategis Pendidikan”. Dalam pemaparannya, Prof Nasih menyampaikan beberapa indikator agar Indonesia bisa termasuk dalam kategori negara maju di 2034 mendatang.

Menurut Prof Nasih, salah satu indikator terpenting yang memengaruhi kemajuan suatu negara adalah Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita. “Menjadikan Indonesia maju berarti membuat PDB per kapita meningkat menjadi tiga belas ribu. Sekarang PDB per kapita Indonesia masih mencapai sekitar lima ribu. Selain itu, angka kemiskinan juga harus diturunkan, maksimalnya hanya sebesar dua persen,” terang Prof Nasih, Selasa (14/5/2024), di Hotel JS Luwansa, Jakarta. 

Prof Nasih mengungkapkan perlu pertumbuhan ekonomi minimal sebesar sembilan persen agar Indonesia mampu bersaing sebagai negara maju. Menurutnya, salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah melalui innovation based economy, sehingga sektor jasa di Indonesia bisa lebih meningkat. 

Selanjutnya, Prof Nasih mengungkapkan tiga sumber kemajuan dan kesejahteraan suatu negara. Yakni, sumber daya alam yang melimpah, sumber daya manusia yang berkualitas, dan adanya modal investasi serta teknologi. “Dari tiga sumber kemajuan tersebut, Indonesia masih kurang pada pemanfaatan sumber daya manusia. Kalau ingin menjadi negara maju kita harus memiliki 85 persen orang-orang terpelajar,” ujar Prof Nasih.

Permasalahannya, kata Prof Nasih, aksesibilitas dan kualitas masih menjadi tantangan yang harus pemerintah hadapi. Masyarakat yang dapat mengakses perguruan tinggi di Indonesia, lanjutnya, hanya mencapai 30 hingga 35 persen dari total penduduk Indonesia.

Selain itu, Ia menambahkan bahwa akar masalah saat ini adalah investasi bidang pendidikan tinggi yang masih rendah. Ia berharap akan ada dorongan dari pemerintah untuk meningkatkan investasi di bidang pendidikan.

“Investasi bidang pendidikan tinggi di Indonesia saat ini hanya sebesar 9,4 juta/mahasiswa. Harapannya, pemerintahan mendatang bisa mendorong investasi bidang pendidikan kita bisa naik ke 34 juta/mahasiswa di tahun 2034 untuk mendukung Indonesia semakin maju di masa mendatang,” pungkas Prof Nasih. 

Penulis: Adinda Aulia Pratiwi

Editor: Yulia Rohmawati