Universitas Airlangga Official Website

Perdalam Ilmu Veteriner melalui Beasiswa

Rinasti Rida Pangesti, Wisudawan Terbaik S2 Vaksinologi dan Imunoterapetika (dok pribadi)

“Dorong dirimu sendiri, karena tidak ada orang lain yang akan melakukan untukmu”

UNAIR NEWS – Guratan senyum bahagia nampak jelas pada wajah Rinasti Rida Pangesti. Pasalnya, wisudawan asal Ponorogo itu berhasil menyandang gelar wisudawan terbaik pada momentum wisuda Universitas Airlangga (UNAIR) Periode 242. Gelar itu tersemat padanya karena berhasil menuntaskan masa studi magister selama 1 tahun 8 bulan dengan perolehan indeks prestasi kumulatif (IPK) sempurna, yakni 4.00 

Tak hanya menjadi mahasiswa teladan di UNAIR, Rida juga merupakan seorang ibu dan juga pegawai ASN di Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma naungan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Ia juga penerima beasiswa dari Kementerian Pertanian. 

“Saya bersyukur kepada Kementerian Pertanian yang telah memberikan dukungan berupa beasiswa penuh selama studi serta memperkenankan saya untuk bekerja sembari mengenyam pendidikan di UNAIR,” ujarnya.  

Menjalani tiga peran sekaligus merupakan tantangan besar bagi Rinasti selama studi. Ia mengaku sulit untuk membagi waktu antara pekerjaan, perkuliahan, dan keluarga. Namun, berkat dukungan suami dan tekadnya yang kuat, ia berhasil mengatasi segala rintangan yang ada.  

“Bukan perjalanan yang mudah selama studi, saya dan suami berbagi waktu dan peran dalam mengurus anak. Saya harus rela mengerjakan tugas dan tesis di tengah malam menunggu anak-anak saya tertidur terlebih dahulu,” papar Rida.  

Rida menerangkan, dalam tesisnya ia mengangkat isu penyakit kuku dan mulut yang menimpa Indonesia pada pertengahan tahun 2022 lalu. Menurutnya penyakit tersebut tak dapat dipandang sebelah mata terutama oleh dokter hewan. Ia bertekad untuk menciptakan vaksin PMK sebagai karya anak bangsa.  

“Untuk itu, saya melakukan penelitian terkait antibodi hasil vaksinasi. Pengujian itu berkolaborasi dengan supervisi serta bimbingan dari Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) dan Pirbright Institute,” imbuhnya.  

Tak dimungkiri rasa lelah dan penat kerap menghampirinya selama penelitian. Namun, rasa lelah itu tidak membuatnya menyerah dengan keadaan. Rinasti meyakini bahwa semangat yang ia bangun dalam diri sendiri merupakan kunci kesuksesannya selama studi.  

“Menurut saya, kita tidak harus menunggu semangat dari orang lain untuk bangkit. Namun, semangat dan kekuatan dalam diri nyatanya lebih ampun untuk bangkit dari segala rintangan dan halangan,” pungkasnya.

Penulis: Satrio Dwi Naryo

Editor: Edwin Fatahuddin Ariyadi Putra

Baca juga: Dukungan Keluarga jadi Dorongan Utama