Universitas Airlangga Official Website

Peringati Bulan Bahasa, HMD Sasindo Gelar PESTRA 2022

Potret kegiatan PESTRA Hima Bahasa dan Sastra Indonesia. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Bahasa dan Sastra  merupakan komponen penting yang tidak bisa terpisahkan dari besarnya sebuah peradaban. Selain itu, dua hal tersebutlah yang hanya mampu mengeskpresikan sebuah karya seni yang terkadang bernilai dan bermakna abstrak. Pentingnya pembelajaran serta pelestarian elemen bahasa dan sastra merupakan hal yang juga perlu diusahakan, utamanya oleh generasi muda.

Hal tersebutlah yang menjadi latar belakang diselenggarakan Pekan Bahasa dan Sastra (PESTRA 2022). Kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan dan terbesar sekaligus ikonik dari Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB UNAIR). acara tersebut dilaksanakan pada Sabtu (8/10) di Ruang 311 FIB UNAIR.

“Diselenggarakan untuk memperingati bulan bahasa sekaligus hari ulang tahun HMD Bahasa dan Sastra Indonesia UNAIR,” jelas Ketua Pelaksana PESTRA 2022, Mutiara Roudhatul Jannah.

Tahun ini, PESTRA mengangkat tema “Nyala Lilin yang Memanjangkan Namamu”. Kegiatan tersebut diawali dengan pagelaran lomba membaca puisi yang bertema “Jalan Sederhana Menuju Pulang” dan dilanjutkan dengan lomba monolog yang akan diselenggarakan secara virtual pada tanggal 17 hingga 21 Oktober mendatang. Kegiatan ini merupakan perlombaan tingkat nasional yang dapat diikuti oleh seluruh penggiat sastra maupun masyarakat umum.

“Untuk mewadahi dan memfasilitasi minat bakat kawan-kawan pelajar dan mahasiswa di bidang bahasa dan sastra sekaligus,” ujarnya.

Tambahan, Oktober memang rutin diperingati sebagai Bulan Bahasa dan Sastra. Hal tersebut bukannya tanpa alasan, dengan total 718 bahasa daerah yang sudah teridentifikasi di Indonesia per tahun 2020, Indonesia dibawah kongres pemuda kedua akhirnya mendeklarasikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan. Kelak, hingga kini, masyarakat Indonesia yang multi ras dan etnis mampu berkomunikasi dengan baik.

Namun, berjalannya kegiatan memang tidak selamanya mulus, setelah dua tahun diselenggarakan secara daring akibat pandemi, PESTRA kembali muncul dengan kegiatan luring. Tentunya banyak tantangan serta pengalaman baru yang didapat. Akan tetapi, baginya, dengan kerjasama tim yang baik, acara ini dapat terselenggara. Harapannya, akan banyak sastrawan baru yang hadir untuk Indonesia.

“Kawan-kawan bisa menyalurkan bakatnya di bidang bahasa dan sastra terutama puisi dan monolog, serta PESTRA dapat menjadi inspirasi bagi kegiatan bahasa dan sastra yang lain khususnya yang diselenggarakan di Surabaya dan sekitarnya,” tutupnya

Penulis: Afrizal Naufal Ghani

Editor: Nuri Hermawan