Universitas Airlangga Official Website

Peringati Dies Natalis ke-17, Program Studi Pengobatan Tradisional Gelar Germas Toga Battra 2022

Potret Kegiatan Germas Toga Battra 2022 yang berlangsung di GKB-Eks Farmasi Ruang Cendrawasih Hall pada Sabtu (17/9/2022). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Dalam rangka memperingati hari jadi yang ke-17, Program Studi Pengobatan Tradisional, Fakultas Vokasi, UNAIR gelar “Germas Toga Battra 2022” (Gerakan Menanam dan Talkshow Tanaman Obat Keluarga Battra 2022). Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Sabtu (17/9/2022) secara luring bertempat di GKB-Eks Farmasi Ruang Cendrawasih Hall dan melalui platform Zoom Meeting.

Saat diwawancarai pihak UNAIR NEWS, Ketua Pelaksana Kegiatan Siti Diajeng Sofiana menuturkan bahwa Germas Toga Battra merupakan serangkaian kegiatan tasyakuran dan talkshow yang dilaksanakan untuk memperingati dies natalis program studi Pengobat Tradisional yang ke-17.

Kegiatan talkshow yang menyasar mahasiswa program studi Pengobat Tradisional itu mengusung tema “Pemanfaatan Biodiversitas dalam Inovasi dan Teknologi Penunjang Kesehatan Tradisional Menuju Indonesia Sehat 2045”. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu mahasiswa mengenai pemanfaatan biodiversitas sebagai penunjang kesehatan tradisional.

“Mahasiswa dapat menciptakan inovasi mengenai pemanfaatan biodiversitas sebagai penunjang kesehatan tradisional serta perkembangan teknologi yang dapat memudahkan masyarakat luas untuk mengakses informasi mengenai bidang kesehatan,” tutur Ajeng sapaan akrabnya.

Pada talkshow hari pertama, Founder Dexa Laboratories of Laborator Biomolecular Sciences Dr Raymond Rubianto Tjandrawinata MS MBA FRSC hadir dengan membawakan materi mengenai Obat Modern Asli Indonesia. Tak hanya itu, Owner dan Direktur Utama PT Jamu Iboe Jaya Stephen Walla turut hadir menjadi pembicara mengenai perkembangan biodiversitas di bidang pemanfaatan tanaman herbal serta inovasi dalam pengolahan biodiversitas sebagai penunjang kesehatan.

Tidak hanya menghadirkan pembicara dari luar UNAIR, pada kesempatan tersebut Dosen Herbal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Dr Arifa Mustika dr MSi hadir sebagai pembicara mengenai pemanfaatan dan gambaran umum mengenai biodiversitas sebagai penunjang kesehatan tradisional.

Ketika sesi talkshow berakhir, imbuh Ajeng, sebagai bentuk rasa syukur kegiatan tersebut disambung dengan tasyakuran pemotongan tumpeng yang diwakili oleh Koordinator Program Studi Pengobat Tradisional Ibu Maya Septriana SSi Apt MSi.

Pada akhir, Ajeng berharap kedepannya Program Studi Pengobat Tradisional dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat sekitar.

“Harapannya Program Studi Pengobat Tradisional bisa memberikan SDM yang bermanfaat bagi masyarakat luas dan memberikan kontribusi sebagai tenaga kesehatan untuk penunjang kesehatan tradisional menuju Indonesia sehat,” pungkasnya.

Penulis: Indah Afsari

Editor: Nuri Hermawan