UNAIR NEWS – Afrigh Abrar Brahmantya berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Pasalnya, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) itu terpilih sebagai penerima Djarum Beasiswa Plus dari Djarum Foundation. Ia juga merupakan awardee pertama dari program studi Bahasa dan Sastra Inggris yang berhasil meraih beasiswa prestisius tersebut.
Dengan sistem penjaringan yang ketat, Afrigh melalui proses seleksi yang tidak mudah. Sejak mendaftar pada Maret hingga pengumuman resmi keluar pada Selasa (10/9/2024), Afrigh menjalani penilaian daring maupun luring. Hal itu mencakup prestasi akademik serta keaktifannya dalam kegiatan sosial dan kepemimpinan.
Sejak mulai berkuliah, Afrigh menetapkan target untuk mendapatkan beasiswa. Kendati sempat berkali-kali gagal, ia tidak langsung menyerah. “Aku sempat tertolak enam kali beasiswa yang pernah aku ikuti, sebelum akhirnya menjadi awardee beasiswa Djarum ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan sempat merasa tidak percaya diri selama tahapan seleksi. “Aku melihat banyak yang ambis, punya prestasi segunung, dan hampir dari mereka menang lomba nasional maupun internasional. Karena itu, Aku merasa agak insecure di situ karena anak-anak yang daftar bukan cuma mereka yang berprestasi, tetapi juga berani berjuang. Aku berusaha tenang menghadapi dan akhirnya juga terlewati,” tutur Afrigh.
Peluang Pengembangan Diri
Berkat beasiswa Djarum, Afrigh mengaku mendapatkan banyak benefit. Selain uang saku, ia pun mendapatkan berbagai program pengembangan diri dari Djarum secara khusus yang ia gunakan sebagai peluang membangun networking.
Di balik kesuksesannya, Afrigh kerap kali harus jatuh bangun. Namun, alih-alih putus asa, Afrigh terus memperkaya pengalaman dalam berbagai kegiatan. “Aku sudah terlibat dalam kegiatan, seperti lomba, organisasi, dan kepanitiaan. Aku juga berusaha untuk bisa menjaga nilai IPK,” tuturnya.
Selama proses seleksi, Afrigh mengaku cukup terbantu karena pengalamannya dalam menghadapi interview. “Karena sudah terbiasa menghadapi interview, aku lebih ke ‘nothing to lose’. Pengalaman sebelumnya, termasuk kegagalan, telah mengajarkan banyak pelajaran berharga bagi diriku,” imbuhnya.
Memupuk Prestasi
Selain meraih beasiswa Djarum, Afrigh juga memiliki berbagai prestasi dan pengalam organisasi. Ia pernah menjadi project officer di IDEAL Indonesia, sekretaris pada EXPO PDB UNAIR 2023, dan bergabung di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Selain itu, Afrigh juga pernah memperoleh pendanaan dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) di Kemendikbud, serta gelar Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) dari FIB UNAIR.
Menurut Afrigh, penting untuk memupuk prestasi karena pengalaman adalah guru terbaik dalam setiap proses. “Perbanyak pengalaman aja karena kita tidak pernah tahu gimana rasanya mencicipi ilmu dari rasa penasaran itu. Rasakan dinamika, hargai prosesnya, jangan mudah menyerah, dan tetap berpikir positif,” ujar Afrigh.
Penulis: Nur Khovivatul Mukorrobah
Editor: Edwin Fatahuddin Ariyadi Putra