Universitas Airlangga Official Website

FK UNAIR Kukuhkan Adjunct Professor dari Universitas Leiden

Pengukuhan Tiga Adjunct Professor di Aula FK UNAIR pada Selasa, (9/5/2023) (Foto: Instagram FK UNAIR)

UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan pengukuhan adjunct professor, pada Selasa (9/5/2023) di Aula FK UNAIR. Pihak fakultas juga menayangkan acara tersebut via Zoom. Kegiatan tersebut menjadi bentuk kolaborasi antara UNAIR dengan Universitas Leiden.

Adapun profesor yang mendapat pengukuhan antara lain Prof dr Jan van Lith, Prof dr Pancras Hogendoorn, dan Prof dr Wilco Peul. Pada proses pengukuhan tiga profesor dari Universitas Leiden tersebut memberikan orasi ilmiah tentang bidang keilmuan mereka.

Pentingnya Kolaborasi

Pada sesi pertama, Prof Pancras membawa orasi ilmiah dengan tajuk Pathology is an Insightful Profession. Ia menyampaikan tentang pentingnya melakukan kolaborasi dalam ilmu patologi.

“Faktor pertama, patologi menyeragamkan bahasa dalam definisi penyakit. Kedua, patologi memberikan pemahaman mekanisme dan konsep penyakit sebagai dasar perawatan. Ketiga, pendekatan multidisipliner menjadi terbuka dalam manajemen penyakit oleh dokter dan ilmuan,” ungkap Profesor Patologi.

Saling Berbagi Pengetahuan

Kemudian, Prof Pancras menilai teknologi berkontribusi dalam perkembangan ilmu patologi. “Penting untuk saling berbagi pengetahuan dengan cepat kepada dunia. Demikian, bidang kesehatan dan medis bisa memanfaatkan kekayaan data dari patologi,” tambahnya.

Kesehatan Ibu dan Anak

Sesi selanjutnya, Prof Jan van Lith, spesialis bidang obstetri dan ginekologi, membawa orasi ilmiah tentang pentingnya registrasi data kesehatan ibu dan anak.

“Pada 2003, Belanda masuk tiga besar dalam angka kematian janin. Kami berpikir kami yang terbaik. Namun, ternyata hasil tersebut mengejutkan kami. Sejak tahun 1970-an Belanda memiliki angka kematian janin yang rendah. Tetapi, seiring berjalannya waktu statistik angka kematian janin meninggi, berbeda dengan negara lain yang mulai menurun,” ungkapnya.

Kemudian, Profesor Obstetri tersebut menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan Belanda membentuk komite obstetri untuk mengatasi masalah kematian janin. “Komite Obstetri bertujuan untuk memberikan yang terbaik untuk ibu dan anak,” tegasnya.

Pentingnya Registrasi Data Kesehatan Ibu dan Anak

Berkaca dari angka kematian janin di Belanda, Prof Jan menilai pentingnya registrasi data kesehatan ibu dan anak. “Data tersebut akan membantu untuk menekan risiko kematian janin. Juga penting bagi Surabaya, Jawa Timur, bahkan Indonesia untuk menjaga kesejahteraan bagi ibu dan anak,” pungkasnya di akhir orasi.

Nantikan Kolaborasi antara UNAIR dan Universitas Leiden

Di sesi terakhir, Prof Wilco Peul, spesialis bidang bedah syaraf, membawa materi tentang evidence based neurosurgeon. Ia memiliki fokus pada kajian trauma otak dan cedera syaraf tulang belakang.

“Tentu kami menantikan kolaborasi antara dua universitas (UNAIR dan Universitas Leiden, Red) dalam kajian medis tentang syaraf. Terlebih kita bisa saling bertukar pengetahuan dalam latihan praktik medis, seperti yang saya ajukan,” pungkasnya.

Kolaborasi UNAIR dengan Universitas Leiden telah berlangsung sejak 2017. Hal tersebut menjadi titik untuk terus meningkatkan pengetahuan dalam ilmu kedokteran. Ketiga adjunct professor senada untuk mendorong terjadinya kolaborasi dalam upaya saling bertukar ilmu di antara dua universitas.

Penulis: Muhammad Naufal Rabbani

Editor: Feri Fenoria

Baca juga:

Adjunct Professor FF UNAIR Prof. Alfi Khatib, Membagikan Ilmunya Selama 2 Minggu Berturut-turut

Dokter Brahmaputra, Kembali ke Almamater sebagai Adjunct Professor