Universitas Airlangga Official Website

Perkuat Wisata Tangguh Bencana, ACDH UNAIR Gelar Pengmas di Pulau Bintan

Dr Hijrah Saputra, dosen Prodi Magister Manajemen Bencana saat menyampaikan materi terkait isu megathrust dan wisata tangguh bencana (Foto: Istimewa)
Dr Hijrah Saputra, dosen Prodi Magister Manajemen Bencana saat menyampaikan materi terkait isu megathrust dan wisata tangguh bencana (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWSUniversitas Airlangga (UNAIR) melalui program Airlangga Community Development Hub (ACDH) menyelenggarakan pengabdian masyarakat (pengmas) di Pulau Bintan. Pengmas tersebut berlangsung selama tiga hari, dari 17 hingga 19 September 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi wisata tangguh bencana berbasis masyarakat sekaligus meningkatkan kesiapan menghadapi bencana. Dalam kegiatan ini, UNAIR meresmikan Monumen Telaga Biru dan pemasangan instalasi panel surya di Desa Busung, Kabupaten Bintan.

Acara peresmian dipimpin oleh Wakil Rektor bidang Penelitian, Inovasi, dan Pengembangan Masyarakat, Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih. Ia menekankan bahwa program ACDH merupakan bagian dari komitmen universitas dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat lokal. “Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada pengembangan potensi wisata. Tetapi juga pada pembentukan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana di masa depan,” ujar Prof Nyoman.

Airlangga Community Development Hub (ACDH) menyelenggarakan pengabdian masyarakat di Pulau Bintan (Foto: Istimewa)
Airlangga Community Development Hub (ACDH) menyelenggarakan pengabdian masyarakat di Pulau Bintan (Foto: Istimewa)

Hadir pula dalam pengmas, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Prof Dr Gadis Meinar Sari dr MKes. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlangsung dengan hasil yang lebih signifikan. Sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Ia juga mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat. Demikian halnya Camat Batu Ampar dan Kepala Desa Busung yang juga memberikan pujian. Prof Gadis berharap UNAIR dapat kembali berkolaborasi di tahun depan untuk berbagi ilmu dan pengalaman,

Kegiatan ini melibatkan sejumlah fakultas di UNAIR dan telah berlangsung sejak tahun 2022. Di antara para pembicara, Dr Hijrah Saputra, dosen Program Studi Magister Manajemen Bencana, juga turut hadir. Ia menyampaikan materi terkait isu megathrust serta potensi bencana di Pulau Bintan.

“Meskipun Bintan tidak memiliki ancaman geologi yang signifikan, penting bagi masyarakat untuk menyadari risiko bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, longsor, cuaca ekstrem, dan kebakaran lahan,” ungkap Dr Hijrah. Kesadaran ini menjadi krusial bagi masyarakat di daerah wisata untuk meningkatkan kesiapsiagaan mereka. “Dengan kesiapan yang lebih baik, kita dapat mengurangi risiko dan memperkuat ketahanan masyarakat,” tambahnya.

Relevansi isu ini semakin terasa ketika badai melanda Pulau Bintan dan Batam pada malam 17 September 2024, yang menyebabkan kerusakan pada 31 rumah penduduk. Sebagai wujud tanggung jawab sosial, tim ACDH UNAIR segera menyalurkan bantuan simbolis kepada Kepala Desa Busung untuk disalurkan kepada warga yang terkena dampak.

Di samping fokus pada kesiapsiagaan bencana, UNAIR juga berkomitmen untuk mendorong pengembangan pariwisata yang tangguh bencana. Dengan peresmian Monumen Telaga Biru dan instalasi solar cell, harapannya daya tarik wisata lokal meningkat, semakin tangguh bencana, dan kesejahteraan masyarakat setempat terjaga. “Kami berharap inisiatif ini memberikan dampak positif yang berkelanjutan baik dalam sektor pariwisata maupun kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana,” kata salah satu anggota tim pengabdian masyarakat UNAIR.

Kegiatan ini merupakan cerminan komitmen Universitas Airlangga untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan memperkuat perekonomian lokal. Khususnya di wilayah dengan potensi wisata yang besar seperti Pulau Bintan.

Penulis: Hijrah Saputra, Hijrah Saputra (Dosen Prodi Magister Manajemen Bencana; Ketua Unit Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Pascasarjana)