Universitas Airlangga Official Website

Permintaan dan Penawaran Tidak Sebanding Jadi Penyebab Kenaikan Harga Rumah di Indonesia

Sumber: sindonewscom

UNAIR NEWS – Tren harga rumah dari waktu ke waktu semakin meningkat. Tren tersebut lebih terasa di Indonesia setelah masa pandemi Covid-19. Ekonom UNAIR Dr Rossanto Dwi Handoyo SE MSi PhD memberikan tanggapan mengenai penyebab kenaikan harga rumah di Indonesia.

Rossanto menyampaikan bahwa rumah pada umumnya memiliki harga yang mahal. Pengeluaran untuk pembelian rumah setiap keluarga cukup besar, terutama bagi yang belum memiliki rumah. Pengeluaran untuk rumah berkisar di angka 30-40 persen dari pendapatan rumah tangga.

“Tentunya bagi setiap orang, kenaikan harga rumah akan meningkatkan harga beli yang akhirnya berdampak terhadap daya beli rumah,” ungkapnya

Supply dan Demand yang Tidak Match

Menurut Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR itu, kenaikan harga rumah tersebut wajar karena pasokan rumah dan tanah yang terbatas di Indonesia. Di samping itu, jumlah penduduk semakin banyak dan pendapatan kalangan menengah semakin meningkat.

“Hal tersebut menyebabkan penawaran (supply) dan permintaan (demand) yang tidak match,” tuturnya.

Demand yang besar dengan supply yang tidak sebesar kenaikan demand, mendorong kenaikan harga rumah secara umum. Pemerintah harus mengantisipasi kenaikan harga rumah tersebut sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS).

“Dalam BPS, komponen perubahan harga rumah memiliki bobot cukup tinggi, hampir sama dengan bobot perubahan harga pangan,” terangnya.

Lebih Dulu Naik Daripada Harga Barang Umum

Rossanto menuturkan bahwa kenaikan harga rumah yang tidak diiringi dengan kenaikan pendapatan akan menyebabkan bagian konsumsi yang lain akan tergerus. Untuk mengkompensasi biaya rumah yang mahal, konsumsi di sektor lain akan dikurangi. “Hal ini tentunya juga berdampak pada inflasi secara umum,” ujarnya.

Dengan kenaikan properti, produksi, dan biaya modal akan otomatis mendorong kenaikan harga barang secara umum. Kenaikan harga properti biasanya memang mendahului inflasi dan harga barang secara umum. (*)

Penulis : Sandi Prabowo

Editor  :  Binti Q Masruroh