Universitas Airlangga Official Website

Persiapkan Duta yang Cakap, SDGs Center UNAIR Gelar SDGs Ambassador Camp 2025 

Foto bersama para peserta SDGs Ambassador Camp bersama Dr Pulung Siswantara S KM M Kes selaku pemateri. (Foto: PKIP UNAIR)
Foto bersama para peserta SDGs Ambassador Camp bersama Dr Pulung Siswantara S KM M Kes selaku pemateri. (Foto: PKIP UNAIR)

UNAIR NEWS – Sustainable Development Goals Center (SDGs Center) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan SDGs Ambassador Camp pada Sabtu (28/6/2025). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian Airlangga Movement for SDGs Awareness (AMORA) 2025. Bertempat di Ruang Dayak, ASEEC Tower, Kampus Dharmawangsa B UNAIR, kegiatan ini bertujuan mempersiapkan sepuluh finalis menjadi calon SDGs Ambassador 2025. 

Pada hari pertama, para finalis SDGs Ambassador menerima materi mengenai program kerja SDGs Center, etika dan pendidikan karakter, serta public speaking. Agenda ini menghadirkan beberapa narasumber berpengalaman. Dosen Fakultas Keperawatan UNAIR, Hakim Zulkarnain S Kep Ns MSN, menjadi narasumber yang mempresentasikan program kerja SDGs Center. Ia mengenalkan beberapa program, seperti Call for Pengmas, Call for Research, dan lain sebagainya. 

Etika dan Pendidikan Karakter 

Agenda berikutnya adalah pemaparan materi mengenai etika dan pendidikan karakter oleh Dr Dewi Retno Suminar M Si Psikolog. Dosen Fakultas Psikologi UNAIR tersebut menjelaskan cara membangun personal branding kepada sepuluh finalis SDGs Ambassador. Menurutnya, personal branding bukan hanya tentang bagaimana kita memperkenalkan diri pada orang lain, tetapi juga bagaimana orang lain menilai kita.

“Seringkali yang terjadi adalah kita terjebak bagaimana mengembangkan citra diri ke luar. Kita lupa melihat tanggapan orang lain terhadap kita. Akhirnya, muncul yang disebut dengan pencitraan, bukan personal branding,” jelas Dewi.   

Dewi menerapkan praktik langsung pada para finalis untuk membandingkan persepsi diri sendiri dan persepsi orang lain. Ia menyampaikan pentingnya introspeksi diri dengan menerima umpan balik dari orang lain. Menerima umpan balik berarti ada keinginan untuk berkembang. Dosen sekaligus psikolog tersebut mengungkapkan bahwa hal terpenting dalam personal branding adalah menempatkan diri. “Hal terpenting adalah memahami ‘saya dimana dan harus berperan sebagai apa’. Itu baru namanya profesional.”

Public Speaking

Dr Pulung Siswantara S KM M Kes memaparkan materi mengenai public speaking. Pulung menjelaskan beberapa kemampuan kunci untuk public speaking yang efektif. Kemampuan tersebut antara lain  percaya diri, kejelasan bicara, dan bahasa tubuh. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR itu  turut menyampaikan bahwa public speaking tidak hanya  tentang berbicara. 

“Yang paling penting dalam public speaking adalah know your content. Tau apa yang mau kalian katakan salah satunya dengan membaca. Public speaking meskipun kata kerjanya speak, tetapi di situ ada reading dan listening. Dengan membaca dan mendengar, kalian akan tau banyak hal,” ungkap Pulung. 

Sesi Leaderless Group Discussion menjadi penutup kegiatan ini. Sepuluh finalis SDGs Ambassador berdiskusi di bawah panduan Edith Frederika Purohito S KM MSc (MedSci) yang merupakan dosen Fakultas Vokasi UNAIR. Para finalis tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut. 

Penulis: Khumairok Nurisofwatin

Editor: Ragil Kukuh Imanto