UNAIR NEWS – Studi master di luar negeri merupakan impian banyak mahasiswa bahkan alumni dimana banyak membutuhkan persiapan dalam berbagai aspek. Untuk itu, Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan dan Alumni (DPKKA) UNAIR menyelenggarakan Airlangga Career Club (ACC) dengan tajuk “Perjalanan Studi Master Bidang Antropologi di Luar Negeri melalui zoom meeting pada Kamis (13/10/22).
Acara tersebut dihadiri oleh 150 partisipan yang dipandu oleh Ichsan Rivan, mahasiswa HI 2019 selaku moderator. Rizka Fitri Ana, Alumni S1 Antropologi UNAIR sekaligus penerima beasiswa LPDP hadir sebagai narasumber dan berbagi pengalamannya mengenai perjalanan studi master di University of Sheffield, United Kingdom.
Dalam perjalanannya, Rizka menyampaikan terdapat tiga tahapan yang harus diperhatikan ketika ingin melanjutkan pendidikan master di luar negeri. Pertama mengenai persiapan sebelum mendaftar beasiswa. “Kita perlu tau apa yang membuat kita ingin lanjut studi dan sesuaikan tujuan tersebut dengan signifikansi beasiswa yang akan dilamar,” ucapnya.
Selanjutnya, saat mendaftar beasiswa perhatikan semua persyaratan yang harus dilengkapi. Biasanya persyaratan umum yang harus dilengkapi adalah essay dan sertifikat bahasa inggris TOEFL/IELTS. “Dulu saya membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai skor IELTS yang dibutuhkan, jadi pesan bagi teman-teman yang ingin lanjut studi master ke luar negeri bisa belajar dan mempersiapkan bahasa inggrisnya dari sekarang,” tutur Rizka.
Tahap ketiga saat menjadi mahasiswa master di luar negeri dimana hal tersebut bukan merupakan akhir perjuangan, melainkan awal perjuangan baru. Rizka menyampaikan setelah resmi diterima menjadi mahasiswa master di luar negeri, kita harus adaptasi, observasi, dan survive.
“Kita harus beradaptasi dengan lingkungan melalui observasi terhadap sekitar sehingga bisa survive dan mencapai tujuan yang diinginkan,” pungkasnya.
Penulis: Mentari
Editor: Nuri Hermawan