UNAIR NEWS – Personal branding merupakan salah satu strategi representasi diri di hadapan publik demi menunjang reputasi. Strategi tersebut rupanya tidak hanya berlaku di dunia kerja, namun kalangan mahasiswa juga perlu membangun citra diri yang baik.
Menanggapi hal itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan Profshow Seri 2 bertajuk “The Power of Network and Personal Branding” pada Kamis (6/7/2023). Gelar wicara tersebut menghadirkan narasumber Lina Nugraha Rani SE MSEI, kepala seksi pengembangan karir Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) serta Farrel Christian Tomo, pemenang DUTA UNAIR 2022.
Manfaat Personal Branding
Lina mengatakan bahwa setiap orang harus memiliki personal branding agar mudah dikenal oleh orang lain. Menurutnya, manfaat membangun citra personal bisa meningkatkan kepercayaan diri, menambah relasi, dan informasi.
“Tentu saja hal itu sangat penting karena menyangkut persepsi seseorang terhadap citra diri kita. Dengan personal branding, kita juga dapat menjalin koneksi untuk memperoleh informasi hingga peluang baru,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan Ferrel, ia menyebut hal itu berguna untuk menilai kekurangan dan kelebihan dalam diri. Selanjutnya, penilaian itu bisa menjadi modal sekaligus bahan pertimbangan bagi mahasiswa ketika mendaftar organisasi, komunitas, beasiswa, atau perlombaan.
Tips Bangun Personal Branding
Lebih lanjut, Lina dan Farrel membagikan langkah-langkah mengembangkan personal branding. Pertama, melakukan identifikasi diri dengan menggali minat dan potensi. Pada tahap ini, Farel menyarankan mahasiswa untuk mengikuti berbagai kegiatan di dalam maupun luar kampus.
“Teman-teman yang masih mencari minat diri bisa bersikap proaktif dengan mengikuti perlombaan, pelatihan, dan outbound baik skala nasional atau internasional. Intinya berani mencoba sebab lebih baik kita gagal daripada tidak mencoba sama sekali,” tutur mahasiswa manajemen itu.
Dengan bergabung suatu organisasi, seseorang dapat memperoleh umpan balik dari orang lain sebagai cara evaluasi diri. “Dari situ, otomatis kita akan dibentuk oleh organisasi tersebut. Sehingga kita perlahan akan tahu branding diri,” imbuh Lina.
Langkah kedua, setelah mengetahui minat diri, maka perlu menetapkan tujuan. Menurut Ferrel, tujuan penting sebagai pedoman menyusun rencana dan target untuk memperkuat personal branding.
Ia menawarkan konsep Ikigai dari Jepang yang menentukan tujuan hidup berdasarkan empat aspek. Di antaranya, hal yang kita sukai, hal yang mampu kita lakukan, hal yang dunia butuhkan, dan hal yang bisa menghasilkan uang.
Terakhir, memaksimalkan penggunaan media sosial sebagai sarana personal branding. “Buat profil yang menarik, update aktivitas positif kalian, dan hindari mengunggah konten yang berbau SARA agar tidak menjadi bumerang untuk diri maupun institusi kita,” pungkas mahasiswa unggulan FEB 2022.
Penulis: Sela Septi Dwi Arista
Editor: Nuri Hermawan