UNAIR NEWS – “Saat memilih program studi, jangan nomor duakan UNAIR.” Begitulah pernyataan yang sering diulang-ulang oleh Dr. Dewi Retno Suminar, M.Si., Psikolog., saat menjadi pemateri pada talkshow yang bertajuk “Tips Memilih Program Studi Sesuai Minat dan Kemampuan”. Talkshow itu berlangsung disela kemeriahan kegiatan Airlangga Education Expo 2018 hari ketiga pada Minggu (25/2).
Pada gelaran talkshow yang dihadiri oleh kepala sekolah, guru, dan siswa dari berbagai daerah itu, Dewi yang juga Wakil Dekan III Fakultas Psikologi UNAIR mengatakan bahwa dalam memilih program studi, peserta yang bakal mengikuti seleksi di jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) diharapkan untuk mempertimbangkan matang-matang.
Untuk itu, Dewi menegaskan agar para peserta terlebih dahulu mengenali jalur masuk untuk seleksi. Pasalnya, tiap jalur seleksi memiliki aturan yang berbeda-beda. Pada jalur seleksi SNMPTN, siswa dianjurkan agar memilih program studi yang linier dengan minat ilmu sewaktu SMA.
“Selain itu, kami mohon agar tidak menduakan UNAIR. Karena apa? Jika peserta memilih program studi pada pilihan pertama, hal itu menunjukkan keseriusan peserta dan akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi panitia,” ujarnya.
Tidak hanya mengenai penempatan program studi, tambah Dewi, bahwa penting untuk diperhatikan oleh peserta adalah mengenali program studi yang akan dipilih. Hal ini menjadi salah satu cara agar ketika kuliah tidak merasa terbebani atau bahkan berhenti sebelum lulus.
“Kenali program studi tujuan. Hal ini karena anda akan menjalani selama tiga tahun. Anda harus fokus dan benar-benar memahami ilmu apa yang akan anda pelajari,” terangnya.
Tips selanjutnya yang dirasa perlu untuk dimiliki oleh peserta adalah mengenali kekuatan diri. Menurut Dewi hal ini juga menjadi poin penting. Pasalnya, jika memilih jurusan karena hanya peminat sedikit akan berakibat buruk jika nantinya dinyatakan diterima dan menjalani kuliah secara tidak maksimal.
“Kalau ndak passion nanti kuliah malah bisa tidak maksimal. IPK ndak bagus dan bahkan lulus bisa telat,” terangnya.
Kuatkan mental menjadi tips selanjutnya. Pasalnya, menurut Dewi, tanpa mental yang kuat, sebaik apapun persiapan yang telah dilakukan bakal sia-sia. Hal ini akan terlihat saat pelaksanaan ujian, banyak peserta yang kadang waktu mengerjakan tugas siswa bisa down hingga sakit.
“Ingat ada yang Maha di atas, jadi setelah usaha maksimal, jangan lupa untuk menyerahkan semua pada-Nya,” jelasnya. “Kalau sudah begini, fikiran dan mental kita akan tenang,” pungkas.
Penulis: Nuri Hermawan