UNAIR NEWS – Mahasiswa identik dengan inovasi dan dan kreativitas yang mereka miliki. Berbagai sarana menjadi media bagi mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide yang muncul dalam benak mereka. Hal ini juga merupakan ciri khas mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR), yang secara konsisten melahirkan berbagai penemuan yang membanggakan. Salah satu program yang menjadi sarana bagi mahasiswa UNAIR untuk mengembangkan kreativitas mereka adalah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Salah satu tim PKM Universitas Airlangga yang berhasil menerima pendanaan adalah Tim CORTISCAN, dengan dosen pembimbing Dr rer nat Ganden Supriyanto MSc. Tim yang terdiri dari Melia Anggraeni (Kimia 2021), Amalia Dwi Berliyanti (Kimia 2021), Tsabita Arinal Haq (Fisika 2021), Muhammad Dzulkifli Amar Kaafi Ar Rochim (Biologi 2021), dan Ach Jazilul Qutbi (Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan 2021) ini mengusung ide yang sangat menarik.
“Ide yang kami usung berasal dari riset sebelumnya. Berdasarkan riset tersebut, diketahui bahwa kortisol, hormon stres dalam tubuh, menjadi salah satu biomarker untuk penyakit stroke. Kami mengembangkan alat pendeteksi dini kadar kortisol secara otomatis dan noninvasif, dengan menggunakan sampel saliva. Alat tersebut kami beri nama CORTISCAN,” terang Tsabita.
Melalui CORTISCAN, orang dengan kadar kortisol yang tidak normal dapat lebih waspada terhadap kemungkinan serangan stroke. Terlebih, hingga saat ini, gangguan serangan otak tersebut merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

Tanamkan Keoptimisan
Sejak awal terbentuknya tim, Tsabita bersama rekan-rekannya telah memiliki visi dan komitmen yang sama, yakni berhasil mendapatkan pendanaan PKM dan maju ke PIMNAS.
“Oleh karena itu, kami melakukan langkah demi langkah, mulai dari diskusi ide, penyusunan proposal, hingga submit ke Simbelmawa, dengan usaha yang sangat maksimal. Kami juga senantiasa menjaga komunikasi dalam tim untuk menghindari kendala dan segera mengatasinya,” tuturnya.
Di samping banyaknya manfaat yang didapatkan oleh mahasiswa, terutama mahasiswa UNAIR, dalam mengikuti PKM, Tim CORTISCAN memiliki motivasi luar biasa untuk memberikan manfaat besar bagi masyarakat melalui inovasi yang mereka hasilkan.
Meskipun Tim CORTISCAN telah berhasil mendapatkan pendanaan PKM, mereka juga harus melewati berbagai rintangan. Tsabita mengungkapkan bahwa jadwal yang ditetapkan bertabrakan dengan kegiatan perkuliahan lainnya seperti Praktik Kerja Lapangan (PKL). “Waktu penyusunan proposal PKM bertepatan dengan pelaksanaan PKL, sehingga kami harus mengeluarkan usaha lebih ekstra,” ucap mahasiswa FST itu.
Tak ketinggalan, Tsabita membagikan tips agar berhasil dalam menyusun PKM. Menurutnya, penting untuk mencari inovasi dengan nilai kebaruan yang sesuai dengan skema PKM, memilih anggota tim berdasarkan kebutuhan bidang ilmu, dan rajin berkonsultasi dengan dosen pembimbing.

Penulis: Maissy Ar Maghfiroh
Editor: Feri Fenoria