Minggu, 19 Februari 2023, Sisir Susur Surabaya merupakan suatu kegiatan yang dicanangkan oleh berbagai elemen yang diinisiasi oleh sekelompok anak muda lintas komunitas. Sebuah gerakan menyisir dan menyusuri ruang di Surabaya yang saat ini dimulai dengan Pantomime. Pantomime sebagai pokok utama ini mencoba menghadirkan carut-marut rutinitas dan menghilight Surabaya dari segi Kota dan tempat masyarakat bergerak.
Model pertunjukan pantomime dipilih karena seni pertunjukan ini menghadirkan suatu dimensi kesunyian. Mime—sebutan untuk seniman yang memperagakan pantomim—mengeksplorasi gerak tubuh. Kata dan bunyi seakan hilang dalam dirinya, tetapi tubuhnya yang mewujudkan simbol-simbol bahasa dalam spontanitas geraknya.
“Kami mulai persiapan dari jam 3 di kampus B Unair, untuk meminimalisir ketinggalan kereta, maka dari itu beberapa mime yang sudah siap di make – up terlebih dahulu,” jelas Adnan mengenai persiapan penampilan pantomime dalam kereta rute Surabaya – Sidoarjo”
Total ada empat aktor pantomime yang tampil, dengan membawakan karakter yang berbeda mereka membawakan penampilan dengan sangat menakjubkan dan menarik. Lalu mengenai antusiasme penumpang kereta saat itu mereka sangat mengapresiasi penampilan pantomime, karena bisa menghibur perjalanan mereka dalam mengusir rasa jenuh. Bahkan selama pertunjukan pantomime berlangsung para penumpang ikut memberikan respon terhadap para aktor pantomime dengan menyerupai permainan mereka.
Salah satu aktor pantomime Destya, mengungkapkan bahwa ini pertama kalinya ia bermain pantomime. Ditemani Oka, Jagad, dan Adnan ia mencoba untuk lebih rileks dalam mempraktikkan gerakan-gerakan pantomime yang telah dipelajari sebelum pada hari pelaksanaan kemarin.
” Agak deg-degan untuk pertama kali, evaluasi hari ini mungkin saya harus mempersiapkan banyak gerakan dan situasi untuk lebih variatif, agar lebih menarik masyarakat luas” ungkap Mahasiswi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Airlangga tersebut.
Sebelumnya Sisir Susur Surabaya juga sudah melaksanakan Workshop, Pelatihan, dan Mini Discuss yang dilaksanakan pada awal Februari sebagai rangkaian pertama di acara ini. Mulai dari pelatihan make up bersama Mega seorang ahli make up. Ia menceritakan bahwa menarik untuk mengadakan workshop make pantomime dan menjadi tantangan baru. Lalu ada Mahdi Betjak, Maestro Pantomime yang mengajarkan Pantomime. Terakhir mini discuss tentang Sisir Susur dan Sexual Harassment sebagai topik ditutup penampilan pantomime Mahdi Betjak dan Adnan Guntur.
“ Semoga gerakan ini menjadi salah satu ruang untuk berkarya dengan apa adanya tanpa ada keinginan hal lain, selain berproses dan mengedukasi masyarakat. Terima Kasih Saung Teater, Teater Gapus, Grotowski Productions, Omega Make Up, Rumah Kopi Juita, Teater Mata Angin, dan Arek Institute yang telah membersamai program ini, dan agenda terdekat kami itu pada tanggal 26 Februari 2023. Jadi tunggu saja! ” tutup Adnan.