Universitas Airlangga Official Website

Ekofeminisme: Berbagi Ruang Aman pada Kaum Puan

Berangkat dari banyaknya sektor yang menyeret hak-hak ruang aman bagi perempuan, baik dari sektor kesehatan, ekonomi, politik, termasuk pada lingkungan. Kaum rentan seperti perempuan masih saja menjadi objek tindak kekerasan bahkan menjadi target keresahan karena imbas dari kerusakan alam. Belum banyak masyarakat yang peduli atau bahkan mengamati bagaimana konstruksi alam saat ini dapat memengaruhi eksistensi perempuan seperti dalam hal kesehatan hingga kehamilan. Perubahan-perubahan di lingkungan menjadi magnet bagi kaum perempuan agar dapat menyelaraskan kehidupannya. Ekofeminisme menjadi salah satu aliran yang berbicara terkait hubungan perempuan dan lingkungan.

Di era globalisasi seperti ini memang menimbulkan banyak perspektif dari setiap elemen masyarakat termasuk kepedulian akan hubungan perempuan dan lingkungan, seperti jika berbicara terkait perempuan yang tinggal di daerah terpencil atau kehidupannya yang masih tergantung pada alam akan berbeda perspektif dengan perempuan-perempuan yang banyak mengonsumsi olahan alam selayaknya di perkotaan. Namun dibalik itu semua, tentunya peran perempuan akan berpengaruh besar untuk dapat bersinergi dengan lingkungannya, tidak dapat dipungkiri bahwa seluruh lapisan masyarakat harus dapat memahami konsep dan urgensi akan keberlanjutan kenyamanan eksistensi perempuan terhadap alam maupun sebaliknya. 

Oleh karena itu, sebagai bentuk menumbuhkan kembali kesadaran akan fenomena tersebut, Kementerian Kajian dan Aksi Strategis Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga (BEM FIB UNAIR), mencoba mewujudkannya dengan menginisiasi program kerja Perempuan Yang Melawan. Program kerja Perempuan Yang Melawan merupakan program kerja baru dalam kepengurusan tahun ini dan diharapkan menjadi gerbong pembuka terkait kesadaran masyarakat terhadap eksistensi kesejahteraan kaum perempuan. 

Kendatipun menjadi program kerja baru, Perempuan Yang Melawan tetap mengedepankan pembahasan maupun diskusi yang matang. Sebagai bentuk penyegar, program kerja ini membawa tema “Ekofeminisme: Benang Merah Konstruksi Alam Dengan Kondisi Puan”. Tema ini berangkat dari keprihatinan melihat berbagai krisis lingkungan yang kompleks, seperti perubahan iklim, polusi, dan deforestasi. Krisis lingkungan memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia, termasuk kesehatan, ekonomi, dan keamanan. Dibalik itu semua, hal yang jarang tersorot adalah mengenai perempuan yang acap kali menjadi korban akibat dampak krisis lingkungan.

Pelaksanaan program kerja Perempuan Yang Melawan akan diselenggarakan pada Jumat, 11 Oktober 2024 dan berlokasi di Pendopo Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga. Konsep kegiatan ini berupa diskusi terbuka dan bebas bersama para pembicara yang sangat berkompten di bidangnya sekaligus dapat berbagi pengalaman maupun pengamatan terhadap fenomena ekofiminisme, yakni perwakilan dari AMNESTY Chapter UNAIR bidang Komjan Perempuan, Anak, dan Keberagaman Gender (PAKG) dan WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) Jawa Timur.  

Maka dengan adanya program kerja ini diharapkan menjadi ruang bebas dan aman bagi kaum perempuan untuk berekspresi dan menyampaikan keresahan terkait ketidaknyamanan akibat kerusakan alam sekaligus ruang diskusi bagi seluruh elemen masyarakat lainnya terkhususnya dalam bidang akademisi.