Universitas Airlangga Official Website

FIB UNAIR Ajak Mahasiswa Asing Menjelajahi Situs Bersejarah di Surabaya

Mahasiswa Asing program AMERTA Berkunjung ke Kampung Peneleh

Penulis: Aidatul Fitriyah | Editor: Ilma Arrafi Nafi’a

Dalam rangka menambah wawasan dan mengenalkan tempat bersejarah di Surabaya, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) mengajak mahasiswa asing yang mengikuti Program Academic Mobility Exchange for Undergraduate and Master at Universitas Airlangga (AMERTA) mengunjungi kampung Peneleh dan Ampel pada Sabtu (20/5/2023).

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka tugas mata kuliah Southeast Asian Studies. Tidak hanya itu, para mahasiswa juga diajak mendatangi sudut-sudut bagunan bersejarah lainnya seperti Rumah Roeslan Abdulgani, Masjid Peneleh, Museum Tjokroaminoto, Makam Peneleh, Sumur Jobong, Rumah Lahir Bung Karno, dan Ampel. Kunjungan ini dilakukan dengan berjalan kaki sambil menikmati suasana tempat-tempat bersejarah itu.

Ahmad Harith Irfan bin Hamdan, salah satu mahasiswa Southeast Asian Studies, Universiti Malaya menyampaikan perasaan bangganya dapat mengikuti kegiatan AMERTA.

“Saya bisa mengatakan bahwa saya bangga dan terhormat dikenal sebagai mahasiswa AMERTA UNAIR karena saya bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi mahasiswa internasional di Indonesia dan tinggal jauh ratusan mil dari rumah saya.” Tuturnya.

Mahasiswa yang akrab disapa Harith itu juga menambahkan bahwa ia begitu terkesan saat mengunjungi tempat bersejarah di Surabaya. Menurutnya, ia mendapatkan banyak sekali pengetahuan dari agenda tersebut.

“Hal yang paling berkesan adalah saat-saat ketika kami harus mengikuti perjalanan pendidikan dan menyenangkan seperti mengunjungi salah satu kampung bersejarah di Surabaya, yaitu Kampung Peneleh, di mana saya bisa belajar hal-hal baru tentang sejarah Indonesia dan para pemimpinnya yang terkenal, seperti sebagai Bung Karno, Tjokroaminoto, Roeslan Abdulgani, Tan Malaka, Buya Hamka, Alimin, Musso, dan Kartosoewirjo.” Imbuhnya.

“Agenda ini juga memberi Anda wawasan baru tentang sejarah antara kedua negara Indonesia dan Malaysia, karena beberapa pemimpin terkemuka ini juga merupakan orang yang sama yang memberi inspirasi bagi masyarakat Asia Tenggara untuk mengklaim dan memperjuangkan kemerdekaan negaranya.” Terangnya sekali lagi.

Di akhir sesi wawancara, Harith juga menyampaikan harapannya saat mengikuti program AMERTA itu.

“Semoga dengan keikutsertaan saya dalam program AMERTA ini dapat memicu inspirasi baru bagi mahasiswa Universiti Malaya dan mahasiswa Universitas Airlangga untuk tidak pernah takut mengikuti program tersebut dan menjadi duta negara dan universitas mereka sendiri, karena dapat membantu membangun generasi baru pemuda yang percaya diri, diplomatis, berwawasan luas, dan membangun masa depan yang lebih baik antara universitas dan negara.” pungkas.

Kegiatan ini turut mendukung FIB dalam mewujudkan SDG’s poin 4 yakni Quality Education.