FIB NEWS – Program studi Bahasa dan Bahasa Inggris (BASASING) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB UNAIR) kembali mengadakan kuliah tamu untuk memberikan ilmu baru kepada mahasiswa yang berminat di bidang edukasi dan pengajaran. Pada kesempatan kali ini, acara tersebut berhasil mengundang Ika Lestari Damayanti, M.A., Ph.d. dari Universitas Pendidikan Indonesia sebagai pembicara.
Mengangkat tajuk “Classroom Language: Repeated Exposure for Meaningful Interaction”, kegiatan tersebut sukses terselenggara secara luring di ruang Prapanca A, gedung Fakultas Ilmu Budaya (FIB) pada Jumat (15/11/2024).
Bahasa Kelas
Ika membuka materi dengan menjelaskan betapa pentingnya penggunaan classroom language (bahasa kelas) dalam pengajaran. Ia mengungkapkan bahwa classroom language adalah istilah untuk bahasa komunikasi antara pengajar dan siswa gunakan di dalam kelas. Penggunaan bahasa ini dapat sangat membantu pengajar dalam mengelola kelas dan mendukung kelancaran proses pembelajaran.
“Sebagai pengajar, sebelum memulai pembelajaran pasti ada lesson plan (rencana pelajaran). Nah, classroom language bukanlah tentang materi pembelajaran seperti yang ada dalam lesson plan atau konteks buku pelajaran. Sebaliknya, ini adalah elemen yang menyatukan berbagai bagian dalam lesson plan kalian agar berjalan secara lancar,” ujarnya.
Ika melanjutkan, classroom language memiliki banyak fungsi yang mendukung keberhasilan pembelajaran. Salah satunya adalah sebagai pembuka pelajaran, bentuk apresiasi terhadap murid, serta berfungsi dalam membimbing interaksi yang terjadi di dalam kelas.
“Hal tersebut sangat penting karena dalam lingkungan kelas, penguasaan bahasa yang baik sangat penting bagi pengajar maupun siswa. Pengajar harus mampu menyampaikan materi dengan jelas dan efisien, sementara siswa juga perlu mengembangkan keterampilan bahasa yang memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam diskusi kelas, mengajukan pertanyaan, dan mengekspresikan pendapat mereka,” jelasnya.
Menciptakan Rutin
Lebih lanjut, Ika menjelaskan pentingnya menciptakan rutinitas dalam pembelajaran untuk mencapai interaksi yang bermakna antara pengajar dan siswa. Rutinitas adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara teratur. Ia menekankan bahwa penerapan rutinitas yang baik, akan membantu menciptakan suasana yang jelas dan terstruktur di kelas.
Sehingga, dapat memberikan rasa aman kepada siswa dengan menunjukkan apa yang pengajar harapkan dari mereka dalam setiap sesi pembelajaran. “Di dalam kelas, murid dapat berubah menjadi tidak terkoordinir jika tidak ada rutin yang terbuat. Jadi, hasilnya siswa akan beraktivitas sesuai dengan apa yang mereka inginkan,” tuturnya.
Memiliki rutinitas dalam kelas juga dapat memberikan beberapa manfaat yang bagus agar pembelajaran dalam kelas berlangsung dengan lancar dan efisien. Ika mengungkapkan bahwa dengan menerapkan rutinitas, akan mengurangi masalah perilaku siswa di kelas dengan memberikan batasan dan aturan yang jelas untuk siswa terapkan. “Dan yang terakhir, rutinitas dapat mengarahkan siswa untuk menjadi lebih terkoordinir dan fokus dalam mengerjakan tugas mereka,” sambungnya.
Kegiatan kuliah tamu ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, yaitu quality education.
Penulis: Nadia Azahrah Putri
Editor: Nuri Hermawan