Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa Dramaturgi XX Intensifkan Latihan Menjelang Pementasan “Elliot”

Surabaya, 16 April 2025 — Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga (UNAIR), yang sedang menempuh mata kuliah Dramaturgi kini tengah menjalani latihan intensif sebagai bentuk persiapan menuju pementasan akhir semester. Pertunjukan ini akan menjadi bagian dari penilaian Ujian Akhir Semester (UAS) sekaligus menjadi ajang pembuktian kreativitas dan pemahaman mahasiswa terhadap proses penciptaan karya teater.

Naskah yang akan dipentaskan berjudul “Elliot”, sebuah drama kontemporer yang mengangkat kisah seorang gadis dengan gangguan mental. Naskah ini menyentuh isu-isu krusial terkait kesehatan jiwa, trauma, dan keterasingan sosial, serta mengajak penonton untuk memahami kompleksitas emosi manusia dari sudut pandang yang lebih empatik.

Pementasan disutradarai oleh Ricky, dan dipimpin oleh Destya sebagai pimpinan produksi. Dalam keterangannya, Destya menyebut bahwa saat ini tim tengah menjalani latihan tiga kali sehari setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis, sebagai bentuk komitmen kolektif untuk menghadirkan pertunjukan yang matang dan menyentuh.

“Kami sedang dalam tahap pematangan. Sementara ini kami latihan tiga kali sehari di tiga hari tersebut, dan besar kemungkinan bulan depan kami akan menambah intensitas latihan, apalagi semakin dekat dengan waktu pementasan,” ujar Destya.

Tim Dramaturgi semester ini terdiri dari 12 orang, meliputi aktor, kru artistik, penata musik, penata rias, tim dokumentasi, hingga pengatur pencahayaan. Meskipun berjumlah relatif kecil, semangat kolaboratif yang terbangun antar anggota menjadi kekuatan utama dalam proses latihan.

Latihan bukan hanya dilakukan untuk memenuhi kewajiban akademik, tetapi juga menjadi wadah eksplorasi dan pendalaman karakter. Mahasiswa dituntut untuk memahami naskah secara menyeluruh, membangun blocking, menciptakan dinamika adegan, hingga merancang tata panggung secara kreatif. Proses ini memberikan pengalaman langsung tentang bagaimana sebuah pertunjukan teater digarap dari nol hingga siap ditampilkan kepada publik.

Ricky, selaku sutradara, menambahkan bahwa pementasan ini diharapkan tak hanya menjadi hasil akademik, tetapi juga ruang apresiasi seni di lingkungan kampus. “Kami ingin pertunjukan ini dinikmati secara lebih luas oleh warga surabaya terutama sivitas akademika UNAIR. Ini bukan hanya tentang ujian, tapi juga tentang pengalaman berkesenian bersama,” ujarnya.

Dengan mengangkat tema yang relevan dan sensitif seperti kesehatan mental, “Elliot” diharapkan dapat menjadi ruang reflektif bagi penonton bahwa tidak semua luka terlihat, dan bahwa memahami seseorang kerap membutuhkan lebih dari sekadar tatapan pertama.

Pementasan ini direncanakan akan dilangsungkan pada akhir Juni 2025, dengan detail waktu dan tempat yang akan diumumkan lebih lanjut. Tim produksi mengundang seluruh mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum untuk hadir menyaksikan pertunjukan ini sebagai bentuk dukungan terhadap geliat teater mahasiswa di Universitas Airlangga.