Mohammad Pradana Setyawan dari Fakultas Vokasi, Rava Adistya Hanum dari Fakultas Ilmu Budaya dan Intan Rahayu dari Fakultas Vokasi pada saat menerima penghargaan Juara 1 dalam ajang Lomba Esai Nasional FISIP Achievement Week 2025.
FIB NEWS- Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB UNAIR), kembali menorehkan prestasi yang membanggakan. Rava Adistya Hanum berhasil meraih Juara 1 dalam ajang Lomba Esai Nasional FISIP Achievement Week yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada Sabtu (24/05/2025).
Lomba Esai Nasional ini diikuti oleh total 147 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Setelah melalui proses seleksi naskah, hanya empat tim terbaik yang berhasil lolos ke tahap final dan diundang untuk mempresentasikan karya mereka secara langsung di kampus UNNES, Semarang. Salah satunya adalah tim Rava yang terdiri dari mahasiswa lintas fakultas, yakni Mohammad Pradana Setyawan dan Intan Rahayu dari Fakultas Vokasi.
Inovasi Teknologi
Dalam kompetisi tersebut, Rava dan timnya mengangkat judul esai “Smart Technology Berbasis IoT untuk Mengatasi Pencemaran Mikroplastik di Laut”, mengusung isu pencemaran lingkungan, khususnya mikroplastik di lautan. Dalam esai tersebut, mereka menciptakan sebuah inovasi teknologi canggih berbasis Internet of Things ( IoT).
“Alat ini untuk mengurangi sampah plastik di lautan guna meminimalisir adanya mikroplastik. Teknologi ini dibuat sebagai bentuk kepedulian terhadap kerusakan ekosistem laut akibat limbah mikroplastik yang terus meningkat,” jelas Rava.
Pemilihan isu mikroplastik sebagai fokus utama dalam lomba esai nasional ini bukan tanpa alasan. Rava Adistya, menjelaskan bahwa urgensi mikroplastik di laut Indonesia tergolong tinggi dan memiliki dampak kompleks. “Mikroplastik bisa masuk ke tubuh ikan, lalu secara tidak langsung dikonsumsi oleh manusia. Ini sangat berbahaya karena berpotensi memicu penyakit serius seperti kanker,” terangnya
Proses Penyusunan
Proses penyusunan esai memakan waktu sekitar tiga hari, mulai dari brainstorming hingga penyusunan akhir naskah. Ketiga anggota tim awalnya memiliki ide berbeda. Setelah berdiskusi dan mempertimbangkan urgensi tiap isu, mereka sepakat untuk memilih topik pencemaran mikroplastik di laut.
Selama proses penulisan, mereka menghadapi tantangan berupa manajemen waktu karena seluruh anggota aktif di organisasi dan program magang. “Waktunya sangat menantang karena kami sibuk semua. Tapi berkat kerja sama dan semangat yang sama, akhirnya selesai juga,” ungkap Rava.
Selain manajemen waktu, tantangan lain adalah mencari literatur relevan dan merancang komponen teknologi pendukung inovasi yang mereka gagas. “Kami harus benar-benar matang dalam menyusun alat, mulai dari sensor hingga sistem kerjanya,” tambah nya.

Rava Adistya Hanum meraih Juara 1 dalam ajang Lomba Esai Nasional FISIP Achievement Week 2025 yang diselenggarakan oleh BEM FISIP UNNES.
Pelajaran Baru
Menanggapi kemenangan tersebut, Rava menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya. “Kami merasa sangat bersyukur. Semua perjuangan dan begadang kami selama proses persiapan terasa terbayar. Tapi bagi kami, kemenangan ini buka titik akhir, melainkan titik awal untuk terus berkembang dan berkarya,” ujarnya.
Rava juga menambahkan bahwa dari ajang ini ia dan tim belajar banyak hal, mulai dari kerjasama tim, kesabaran dalam menyatukan perbedaan, hingga pentingnya berpikir kritis dan analisis matang. “Kami menargetkan untuk mengikuti lomba tingkat Internasional berikutnya dan ingin terus menciptakan inovasi yang memberi dampak nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.
Prestasi yang ditorehkan oleh Rava Adistya Hanum dan tim, mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 yaitu Quality Education dan nomor 5 yaitu Gender Equality.
Penulis: Priska Dwita Aulia
Editor: Mohammad Adif Albarado