Universitas Airlangga Official Website

Rencana Cadangan untuk Menunjang Masa Depan

Dr. Agusniar Dian Savitri, S.S., M.Pd. memaparkan materi saat kuliah tamu. (Foto: Istimewa)

Penulis: Cahyaning Safitri | Editor: Rafli Noer Khairam

Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Kuliah Tamu Alumni pada Selasa, (23/5/2023). Kuliah tamu alumni bertajuk ‘Akademisi sebagai Pilihan Karier’ itu diisi oleh Dr. Agusniar Dian Savitri, S.S., M.Pd.

Dalam materinya, Agusniar yang merupakan dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Surabaya (UNESA) itu banyak membagikan pengalamannya. Berbagai pengalaman saat kuliah tidak lupa untuk dibagikannya. Agusniar merupakan alumnus program studi Bahasa dan Sastra Indonesia UNAIR 1997 yang lulus sebagai Sarjana Humaniora pada tahun 2001.

Untuk mengawali karirnya, ia menjadi guru di sebuah sekolah swasta internasional di Surabaya. Hingga kemudian, ia memutuskan untuk melanjutkan program magisternya di Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Dalam program magister tersebut, Agusniar memperoleh beasiswa penuh dari BPPS. Oleh karena itulah, sebelum memulai program magister, Agusniar memutuskan untuk menjadi dosen di UNESA.

“Karena syarat beasiswa BPPS adalah seorang dosen. Jadi setelah menjadi guru saya beralih profesi menjadi dosen di UNESA. Saat itu saya memang masih S1, tapi zaman dulu kan bisa, ya, beda masa,” jelas Agusniar.

Agusniar berhasil menamatkan program magisternya di UNESA pada 2007. Selanjutnya pada 2010, Agusniar memutuskan untuk melanjutkan program doktornya di Universitas Indonesia (UI) dengan menggunakan beasiswa yang sama, yakni beasiswa BPPS.

“Kalau teman-teman ingin tahu, sebelumnya saya tidak pernah kepikiran untuk berkuliah di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UNAIR. Waktu itu, saya tengah memperjuangkan jurusan kedokteran, namun gagal. Karena kegagalan saya itulah saya bisa berdiri dengan gagah di hadapan teman-teman,” paparnya.

Cara Terhindar dari Kegagalan

Selanjutnya, Agusniar mengatakan bahwa topik pembahasan kali ini adalah upaya untuk menghindarkan diri dari kegagalan dengan rencana cadangan. Berbagai pilihan dalam hidup, jelasnya, telah mengantarkan ia dalam pilihan untuk melanjutkan karier di bidang akademisi.

Lebih lanjut, Agusniar berpesan kepada partisipan untuk merencanakan banyak rencana cadangan. Dengan demikian, jelasnya, apabila rencana yang pertama mengalami kegagalan, kegagalan tersebut tidak ikut serta membawa diri. Diri akan merasa aman, tandasnya, karena telah memiliki banyak rencana cadangan.

Ia mengatakan bahwa, masa sarjana adalah masa awal dalam membentuk karakter. Berbagai pikiran yang dianggapnya benar, seringkali tidak sesuai dengan yang hukum kebenaran. Lebih lanjut, Agusniar berpesan untuk tidak hanya sekadar kuliah saja. Banyak hal yang bisa dicoba, salah satunya adalah dengan bergabung dengan organisasi.

“Organisasi itu akan membuka pikiran lain dari berbagai mata kuliah yang didapatkan di kelas. Bisa saja kegiatan di luar kelas seperti organisasi lebih bisa mengembangkan pemikiran. Selain itu tentu saja, bahwa ikut serta dalam organisasi akan menambah relasi,” tutupnya. (*)