Ketua Unit Komunikasi & Informasi Publik (KIP) dan Museum Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) Dr. Reny I’tishom, M.Si hadiri Kongres Jejaring Museum Perguruan Tinggi Indonesia (JMPTI) di IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Universitas Atmajaya Jakarta.
Agenda Kongres sendiri ada 3 yaitu Kongres dan pemilihan Ketua JMPTI Periode 2023 – 2025, Research Day dan kunjungan ke Museum Bank Indonesia. Menurut Ishom, Museum Perguruan Tinggi ke depan tidak hanya menampilkan barang-barang lama atau kuno tetapi juga wahana edukasi baru yang dapat menjadi wahana pendidikan bagi mahasiswa maupun pengunjung. Museum harus dikelola dengan baik, untuk itu perlu pengelolaan khusus dan juga pembuat kurator yang handal untuk setiap barang yang dimiliki sehingga mahasiswa maupun pengunjung tertarik untuk berkunjung dan belajar.
Acara Kongres sendiri diawali dengan Seminar Nasional dengan topik “ Implementasi kebijakan MBKM bagi mahasiswa Perguruan Tinggi”. Seminar ini terbuka untuk umum dan mahasiswa. Keynote Speaker Seminar yaitu Dirjen Kebudayaan Kemdikbudristek Bapak Hilmar Farid Ph.D dengan topi “Museum Perguruan Tinggi sebagai Social Fabrics” dan Prof. Wiendu Nuryanti, Ph.D yang membawakan topik “Fungsi dan kedudukan Museum Perguruan Tinggi dalam Permuseuman di Indonesia”.
Topik seminar berikutnya dibawakan oleh Kepala Divisi IMERI FKUI dengan topik “Museum Perguruan Tinggi yang memiliki nilai jual edukatif”, pembicara kedua Kepala Museum UGM dengan topik “Model pembelajaran berbasis museum di Museum UGM” serta pembicara terakhir Kepala Museum Sandi Jogjakarta dengan topik “Best practice : Museum sebagai mitra MBKM”.
Setelah seminar dilanjutkan dengan studi ekskursi ke Museum IMERI FKUI. Agenda terakhir hari pertama yaitu Kongres Nasional diawali dengan perkenalan masing-masing delegasi Pengelola Museum Perguruan Tinggi Indonesia. Kongres ini sendiri diikuti oleh 56 perwakilan Museum seluruh Indonesia. Selain dari Perguruan Tinggi juga diikuti oleh Museum Akademi Angkatan Laut Loka Jala Crana Surabaya, Museum POLRI Akademi Polisi Semarang, Museum Taruna Abdul Jalil Akademi Militer, Museum Zoologi Frater Vianney Frater Bunda Hati Kudus, Yayasan Pendidikan Mardi Wiyata Malang.
Kegiatan hari kedua yaitu Research Day yang berlangsung di Auditorium FKIK Unika Atma Jaya Jakarta. Research Day ini beberapa perwakilan museum memaparkan hasil penelitian terkait museum yang dikelola. Agenda hari kedua selain Research Day juga mengunjungi Museum Anatomi FKIK Unika Atma Jaya. Agenda terakhir hari kedua adalah mengunjungi Museum Bank Indonesia di Kota Tua Jakarta sekaligus acara penutupan Rakernas pertama. Ke depan Museum Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UNAIR harus mempunyai peran dalam MBKM dan menjadi tujuan utama bagi mahasiswa maupun awam yang ingin mengetahui sejarah Pendidikan Dokter di Surabaya. (Ish)