Pada hari Senin, 31 Juni 2025 telah dilaksanakan kegiatan magang mandiri oleh delapan mahasiswa kedokteran hewan Universitas Airlangga di PD Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PD Taman Satwa KBS). Magang ini merupakan magang yang diselenggarakan oleh Kelompok Minat Profesi Veteriner Pet and Wild (KMPV PW) dan berlangsung selama 13 hari, dari 31 Juni 2025 sampai 12 Juli 2025, dengan jadwal harian dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk mengisi waktu libur semester, tetapi juga untuk memberikan pengalaman langsung dalam memahami peran dokter hewan dalam merawat satwa liar serta mendukung upaya konservasi. Sebagaimana upaya konservasi termasuk dalam Sustainable Development Goals (SGDs) nomor 14 yaitu Life Below Water dan nomor 15 yaitu Life on Land.
Pada hari pertama, mahasiswa menerima pengarahan dari tim dokter hewan PD Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya bersama Drh Glen. Mahasiswa diberi arahan setiap tempat area satwa dan diperkenalkan para keeper di setiap area. Adapun area satwa tersebut diantaranya, area Aves (burung), Artiodactyla Barat (mamalia II), Mamalia Kecil, Primata Kecil (Mamalia I), Kidz Zoo, Nutrisi, Reptil, dan Nocturama. Masing-masing area satwa akan digilir setiap dua hari sekali sehingga mahasiswa dapat merasakan dan berpartisipasi dalam menjaga satwa di area tersebut.
Area Aves terletak dekat pintu masuk. Sebagian besar spesies aves yang dipelihara di Kebun Binatang Surabaya termasuk dalam kategori hewan yang dilindungi. Oleh karena itu, perawatan dan konservasi aves di kebun binatang menjadi bagian penting dalam menjaga kelestarian spesies ini. Adapun beberapa spesies Aves atau unggas dari area ini berasal dari ordo Galliformes (Ayam mutiara, merak hijau, dan maleo), ordo Psittaciformes (burung kakatua, bayan, beo nias, dan nuri), Passeriformes (namdur, tukir, bilbong pendeta, dll). Kegiatan harian Aves mencangkup kegiatan sehari-hari keeper yang sangat krusial bagi satwa, seperti membersihkan kandang dan mengamati perilaku setiap satwa, memberi pakan, dan memotong bulu pada beberapa spesies burung di saat tertentu.
Area Artiodactyla Barat merupakan daerah paling ujung Barat dari Kebun Binatang Surabaya, area ini dihuni oleh babi rusa dan babi kutil. Kegiatan area ini mencangkup membersihkan area kandang, memberi pakan setiap pagi, dan pemberian vitamin serbuk yang dikemas di dalam roti setiap hari Senin. Pakan babi berupa cacahan sayuran segar, pepaya, pisang, dan timun. Selain jenis babi, area ini terdapat satwa endemik Indonesia seperti Rusa Timor dan Banteng Jawa dan satwa luar negeri seperti rusa totol dari India, eland dan kuda nil dari Afrika, dan Watusi dari Amerika.
Area mamalia kecil mencangkup kapibara, berang-berang cakar kecil, binturong, banded mongoose, rakun, lemur ekor cincin, dan landak jawa. Selain membersihkan kandang dan memberi makan satwa setiap pagi dan sore, satwa juga diberi vitamin pada hari hari tertentu, seperti binturong diberi vitamin setiap Senin dan Kamis. Pakan hewan juga disesuaikan dengan diet dan kebutuhan mereka, seperti kapibara diberi kangkung dan rumput saat pagi hari dan sayuran di sore hari untuk menjaga asupan nutrisi mereka.
Primata kecil merupakan area yang paling luas dan terletak di tengah kebun binatang. Area ini mencangkup owa jawa, monyet sulawesi dare, monyet ekor panjang, yaki, capuchin, bekantan, monyet Jepang, dan bavian mantel. Kegiatan seperti keeper pada umumnya, seperti membersihkan kandang dan memberi makan. Keeper akan mengamati satwa dan saat tertentu akan menambah beberapa enrichment pada kandang peraga seperti batang kayu dan beberapa tali. Untuk itu, daerah primata juga termasuk daerah terberat sehingga membutuhkan tenaga dan kerjasama sesama keeper.
Kidz zoo merupakan bagian wahana interaktif yang terletak paling selatan dari KBS. Area ini tidak diisi satwa liar, melainkan satwa domestik dan tidak berbahaya sehingga dapat berinteraksi dengan anak-anak. Adapun isi dari Kidz Zoo diantaranya adalah kelinci, ayam Poland, ayam Cochin, iguana hijau, burung lovebird, burung falk atau parkit Australia, kucing persia, ikan molly, ikan mas, ikan koi, marmut, domba, biuku, dan sugar glider. Aktivitas di Kidz Zoo seperti keeper pada umumnya dan stand by di kandang kelinci untuk mengawasi anak-anak saat berinteraksi dengan kelinci. Adapun pengunjung dapat berinteraksi dengan satwa seperti Feeding bersama kelinci dan domba, Feeding ikan, dan berinteraksi dengan sugar glider.
Area Nutrisi adalah area paling krusial karena tempat semua makanan satwa disortir, diolah, dan dikirim setiap area sehingga mahasiswa dan petugas harus bersiap lebih awal. Kegiatan nutrisi mencangkup memotong dan memasukkan buah dan sayur pada kontainer yang sudah disediakan. Setiap kontainer akan disortir di area tertentu dengan tempat yang berbeda-beda, adapun untuk area primata buah harus dipotong terlebih dahulu. Selain itu, mahasiswa juga berkesempatan ikut menyortir kontainer dengan motor pick up. Pemberian pakan kepada satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS) dilakukan secara terstruktur, higienis, dan disesuaikan dengan kondisi fisiologis serta kebutuhan masing-masing individu satwa. Penentuan jumlah pakan dalam satuan gram ditetapkan oleh dokter hewan karena setiap satwa memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, baik berdasarkan spesies, umur, status reproduksi (bunting atau menyusui), hingga kondisi kesehatan tertentu.
Reptil dan Nocturama adalah satu bagian dari aquarium. Area reptil ini mencangkup ular (sanca bodo, sanca kembang, ular kobra jawa, dan kobra albino), berbagai spesies kura-kura (tuntong sungai, Labi-labi moncong babi, kura-kura brazil, kura-kura kaki merah, dan penyu hijau), buaya (buaya muara, buaya senyulong, buaya Irian, dan biaya Siam), serta iguana hijau dan iguana merah. Adapun Nocturama merupakan wahana di aquarium untuk mengenal tentang hewan nokturnal, kegiatan Nocturama sama seperti kegiatan keeper pada umumnya, seperti membersihkan area pakan hewan dan memberi makan saat pagi dan beberapa makanan saat sore.
Selama magang, mahasiswa terlibat dalam berbagai aktivitas praktis yang mencakup, memberikan pakan satwa sesuai jadwal dan jenis diet serta membersihkan area kandang secara rutin dan terdapat sesi kuliah bersama Drh. Niar tentang dunia konservasi dan berbagi pengalaman apa saja yang dilakukan saat magang pada hari Minggu, 6 Juli 2025. Secara keseluruhan mahasiswa mengaku sangat antusias menjalani magang dari awal hingga akhir, karena berkesempatan mengenal berbagai macam satwa baik itu satwa endemik di Indonesia maupun satwa luar. Selain itu, mereka juga belajar memahami perilaku satwa dan pentingnya kerja sama tim dalam menjalankan tugas dalam dunia konservasi. Tidak hanya memberikan wawasan teknis, kegiatan ini juga menanamkan rasa tanggung jawab terhadap konservasi dan pelestarian satwa. Pengalaman ini diharapkan menjadi bekal penting bagi mahasiswa untuk memasuki dunia kerja di bidang kedokteran hewan, khususnya yang berkaitan dengan satwa liar dan konservasi.
Gambar 1. Pemberian Plakat dan Foto Bersama dengan Drh. Glen