Universitas Airlangga Official Website

Guru Besar Unair Ciptakan Alat Minum Obat Pertama di Dunia untuk Hewan, Drench Lazuardi

Jakarta: Memakan obat bukan perkara mudah bagi sebagian orang. Hal itu juga berlaku pada hewan. Hal ini mendorong guru besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair), Mochammad Lazuardi, menciptakan drench penakar obat minum hewan besar yang diberi nama Drench Lazuardi.

“Memberi obat kepada hewan itu tidak mudah. Meski ada hewan yang mudah dikendalikan tapi bisa saja hewan itu memainkan lidahnya maka obat bisa saja masuk ke dalam paru-paru bukan lambung,” kata Lazuardi dikutip dari unair.ac.id, Kamis, 2 Februari 2023.

Dia menjelaskan kelompok hewan besar terbagi atas dua yaitu hewan buas serta hewan ternak. Hewan-hewan ini memiliki keterbatasan dalam mengonsumsi obat-obatan. Sementara itu, obat terdiri dari berbagai macam sediaan, seperti sirup, suspensi, dan lainnya.

“Sediaan bentuk suspensi membutuhkan cairan untuk melarutkan obatnya,” tutur dia.

Lazuardi mengatakan obat yang masuk ke tubuh hewan harus dipastikan masuk hingga ke lambung. Apabila obat yang diberikan tidak berhasil mencapai lambung akan memengaruhi khasiat obat.

“Obat yang masuk melalui mulut harus sampai ke lambung. Tapi setiap obat punya karakteristik berbeda. Dampaknya jika obat tidak masuk ke lambung maka khasiat obat itu akan berkurang,” tutur Lazuardi.

Lazuardi menyebut inovasinya ini bertujuan memudahkan dalam pemberian obat. “Tujuan saya membuat inovasi ini agar pemilik hewan atau penjaga kendang lebih mudah memberikan obat kepada hewan dan tepat sampai ke lambung,” ujar dia.

Uniknya, inovasi ini tidak hanya membantu pengguna memberikan obat. Tapi juga mencapur obat seperti sediaan suspensi dengan cairan agar tercampur dengan baik.

“Sukses itu berkaitan dengan bentuk sediaannya kalau suspensi maka harus dikocok agar tercampur cairan dengan baik,” papar dia.

Inovasi ini juga telah mengantongi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang menggunakan konsep gaya sentripetal dan sentrifugal untuk membantu melarutkan obat. Alat yang diciptakan ini berkapasitas 750cc, hal ini bertujuan memudahkan pengguna.

Lazuardi mengatakan inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi hewan atau pemiliknya saja. Manusia juga turut memperoleh dampaknya.

“Obat yang masuk ke tubuh hewan itu berdampak bagi manusia yang mengonsumsinya. Dengan alat ini maka ada jaminan obat yang diminum hewan tepat menuju lambung sehingga manusia yang mengkonsumsi daging, susu, hingga telur terhindar dari residu,” jelas dia.

Drench Lazuardi merupakan inovasi pertama di dunia. Saat ini, alat itu sedang dipersiapkan untuk dipasarkan tidak hanya secara nasional tapi global.

“Inovasi ini nantinya akan beredar di Indonesia atau Asia Tenggara. Jadi, obat-obatan hewan yang beredar di daerah ini kemasan sekunder obatnya akan disertai dengan drench,” tutur dia.

Lazuardi menyebut inovasinya akan terus dikembangkan. Nantinya, drench akan disertai dengan penutup khusus.

“Jika memberikan obat di tempat terbuka atau kondisi polusi tinggi seperti kota besar maka obat berisiko menyerap udara kotor. Penutup akan bersifat kedap atau hampa yang nantinya akan bermanfaat untuk membersihkan kuman,” tutur dia.

 

Sumber: https://www.medcom.id/pendidikan/riset-penelitian/0k8aVzPK-guru-besar-unair-ciptakan-alat-minum-obat-pertama-di-dunia-untuk-hewan-drench-lazuardi