Universitas Airlangga Official Website

Langkah Nyata Menuju Profesionalisme: Pengalaman Magang Mandiri Mahasiswa Kedokteran Hewan di Klinik Lingkar Satwa

Mendekati dunia praktik sebagai dokter hewan tentu membutuhkan lebih dari sekadar teori—dibutuhkan keterampilan langsung, ketangguhan, dan jiwa profesionalisme. Itulah semangat yang dibawa oleh tiga mahasiswa Kedokteran Hewan dalam kegiatan Magang Mandiri di Klinik Hewan Lingkar Satwa Cabang Kedurus, yang dilaksanakan pada 29 Juni hingga 12 Juli 2025.

Magang ini diikuti oleh Valerie Yasmine Rajagukguk, Amelia Febrianita, dan Muna Azizah, yang merupakan mahasiswa program studi Kedokteran Hewan. Mereka didampingi secara langsung oleh para dokter hewan profesional, yakni Drh. Sancaka Chasyer Ramandinianto, M.Si., Drh. Rama Arge Frismana, M.Si., Drh. Devita Audina Sari, dan Drh. Warda Nafalizza Effendi, yang memberikan pembinaan intensif serta bimbingan selama dua minggu penuh.

Kegiatan ini merupakan bentuk inisiatif magang mandiri, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan praktis, memperluas wawasan lapangan, serta membentuk kemandirian dan etika profesional dalam dunia kerja veteriner. Selain menjadi bagian dari kurikulum akademik, kegiatan ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 3: Good Health and Well-being dan Tujuan 15: Life on Land, yang menekankan pentingnya kesehatan hewan dalam keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat.

Magang berlangsung setiap hari dalam dua shift kerja, yaitu pukul 08.30–16.00 (shift pagi) dan 14.00–21.30 (shift sore). Dalam rentang waktu ini, para peserta tidak hanya mengamati tetapi juga terlibat aktif dalam berbagai prosedur medis dan perawatan pasien hewan kecil, seperti kucing dan anjing.

Beberapa kegiatan teknis yang dilakukan antara lain:

  • Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan darah rutin dan kimia darah.
  • Pemeriksaan ulas darah dengan pewarnaan MDT untuk melihat sel abnormal atau parasit.
  • Pemeriksaan sampel feses menggunakan mikroskop untuk mendeteksi keberadaan parasit.
  • Pengambilan sampel urine untuk pengecekan struvit atau kristal dalam saluran kemih.
  • Pelatihan tindakan kastrasi pada kucing, sebagai bentuk pengendalian populasi dan pencegahan penyakit reproduksi.
  • Pelatihan injeksi intramuskular dan subkutan, serta teknik pengambilan darah vena.
  • Pelatihan medical check-up menyeluruh serta perawatan pasca operasi dan perawatan harian pasien rawat inap.

Dalam suasana kerja klinik yang dinamis dan penuh tantangan, para mahasiswa belajar mengembangkan ketelitian, tanggung jawab, dan empati—nilai-nilai penting dalam profesi dokter hewan. Tak hanya mengasah kemampuan teknis, mereka juga memahami pentingnya komunikasi dengan pemilik hewan, manajemen stres dalam penanganan kasus, serta penerapan etika profesi dalam pengambilan keputusan medis.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan kedokteran hewan bukan hanya di ruang kuliah, melainkan juga di ruang praktik nyata, di mana teori dan empati bertemu dalam setiap tindakan medis. Diharapkan, pengalaman ini akan menjadi pijakan kuat bagi para mahasiswa untuk memasuki dunia kerja sebagai dokter hewan yang kompeten, beretika, dan berorientasi pada kesejahteraan hewan serta keberlanjutan lingkungan hidup.