Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga menjadi wahana bagi mahasiswa pendidikan profesi dokter hewan untuk belajar dan praktik secara langsung terkait klinik. Selain itu, RSHP juga mempunyai berbagai macam pelayanan kesehatan hewan seperti pelayanan poli, rawat jalan, rawat inap, IGD, USG, ECG, pemeriksaan darah, dan X-Ray. Radiografi atau X-Ray adalah alat diagnostik yang mengacu pada penggunaan radiasi elektromagnetik untuk menghasilkan gambar visual pada permukaan seperti pelat fotografi atau sensor elektronik. Sinar-X dapat menembus jaringan dan menunjukkan struktur internal.
Pemeriksaan x-ray dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga yang terletak di Mulyorejo, Surabaya. Tepatnya di lantai 3. Proses pemeriksaan x-ray dilakukan oleh dokter hewan kompeten dan paramedis yang terlatih, juga mahasiswa koasistensi juga terlibat dalam pemeriksaan x-ray di rumah sakit hewan. X-ray merupakan salah satu pemeriksaan lanjutan sebagai penunjang untuk menentukan diagnosa dari dokter hewan mengenai penyakit dan abnormalitas yang terjadi pada hewan yang diperiksa. Beberapa keadaan yang memerlukan pemeriksaan X-ray diantaranya pemeriksaan tulang dan persendian, cedera, pneumonia, fraktur, permasalahan pada organ atau gejala lainnya yang menunjukkan kemungkinan terdapat masalah internal pada hewan yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Bagaimana prosedur X-Ray di RSHP UNAIR?
Pemeriksaan X-ray di RSHP menggunakan radiografi terkomputasi. Prosedur X-ray yaitu operator menggunakan Apron X-ray yang berlapis timbal agar terhindar dari paparan radiasi. Dua orang menghandling dan satu orang mengarahkan untuk menentukan apakah pasien dalam posisi sejajar dan sejajar dengan meja digunakan bidang imajiner. Tidak seperti radiografi layar-film konvensional, radiografi terkomputasi menggunakan pelat/kaset pencitraan portabel yang berisi layar interior yang merekam gambar ‘mentah’ yang dibuat oleh sinar-X yang melewati pasien. Kaser yang terbuka secara manual ditempatkan ke reading device di mana layar interior dipindai oleh laser dan gambar radiografi digital diproduksi. Gambar digital akhir kemudian dapat dilihat menggunakan perangkat lunak komputer. Hasil akan muncul pada layer monitor, dan dilakukan evaluasi hasil apabila sudah sesuai dapat dicetak dan diberikan kepada dokter hewan untuk dilakukan interpretasi dan analisis mengenai adanya kelainan atau tidak pada hewan tersebut.
Pemeriksaan X-ray tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari dilakukannya X-ray bersifat invasif, bagus untuk pemeriksaan tulang dan sendi, tidak menimbulkan rasa sakit, cepat dan mudah dilakukan. Kekurangan dari pemeriksaan X-ray yaitu terkena paparan radiasi, detail jaringan lunak seperti otot, jaringan, dan saraf.
Penerapan X-Ray dalam kedokteran hewan memiliki kaitan erat dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain:
- SDG 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan – X-Ray membantu dalam deteksi dini penyakit pada hewan, yang secara tidak langsung mendukung kesehatan manusia melalui konsep One Health.
- SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab – Dengan meningkatkan efisiensi diagnosis dan perawatan hewan, penggunaan sumber daya medis menjadi lebih optimal dan meminimalkan pemborosan.
- SDG 15: Kehidupan di Darat – X-Ray dapat digunakan dalam penelitian dan konservasi satwa liar, membantu pemantauan kesehatan spesies yang terancam punah.
Dengan adanya teknologi X-Ray dalam kedokteran hewan, kualitas layanan medis bagi hewan dapat meningkat, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap kesejahteraan hewan, manusia, dan lingkungan.
Penulis: Husniatul Hotimah