Universitas Airlangga Official Website

“PEMBELAJARAN ILMU KERJA PRAKTEK LAPANGAN TERHADAP TERNAK BESAR PADA PROGRAM KERJA PRAKTEK MAHASISWA KEDOKTERAN HEWAN”

Pelaksanaan kegiatan magang ini bertempat di Sedana Farm, yang berlokasi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Sedana Farm merupakan salah satu peternakan modern yang mengelola berbagai jenis ternak, termasuk sapi, kambing, dan domba. Enam mahasiswa semester 2 dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH-Unair) telah menyelesaikan program magang selama sepuluh hari yang dilaksanakan mulai tanggal 29 Juni hingga 8 Juli 2025.

Kerja praktek lapangan merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting dalam pendidikan kedokteran hewan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah secara langsung di lapangan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengasah keterampilan praktis serta meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap manajemen kesehatan hewan, khususnya ternak besar.

Seluruh kegiatan lapangan dibimbing dan didampingi langsung oleh drh. Fikri selaku narasumber sekaligus pendamping kelompok magang. Dengan pendampingan profesional, mahasiswa dapat belajar secara langsung sekaligus memperoleh wawasan praktis yang tidak didapatkan di kelas.

Selama kegiatan magang, mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil agar setiap peserta mendapatkan kesempatan belajar yang merata. Kegiatan diawali dengan briefing oleh drh. Fikri mengenai prosedur kerja, standar keselamatan, serta teknik penanganan hewan.

Pada kegiatan magang mandiri ini, mahasiswa melakukan berbagai tindakan medis dan manajemen kesehatan hewan, di antaranya:

  1. Pemberian vitamin dan vaksinasi pada kambing, domba, dan sapi untuk menjaga daya tahan tubuh dan mencegah penyakit. Pemberian vitamin dan vaksinasi dapat berupa injeksi atau berupa bolus.
  2. Tail docking atau pemotongan ekor pada domba untuk menjaga kebersihan, mencegah infeksi, dan meningkatkan kenyamanan hewan. Selain itu, tail docking juga dapat mempermudah hewan jantan dan betina dalam proses pengawinan.
  3. Monitoring dan pengecekan berat badan domba secara berkala untuk memantau pertumbuhan serta kondisi kesehatan hewan.
  4. Pencukuran bulu dan pemotongan kuku domba sebagai tindakan perawatan rutin untuk menjaga kebersihan, mencegah parasit, dan mendukung kesehatan kaki hewan.

Sepanjang kegiatan, mahasiswa juga diajarkan pentingnya sanitasi, manajemen kandang, serta pendekatan etologis (perilaku hewan) untuk meminimalkan stres pada ternak.

            Melalui kegiatan magang mandiri ini, mahasiswa kedokteran hewan Universitas Airlangga semester 2 memperoleh pengalaman berharga yang memperkuat kesiapan mereka sebagai calon dokter hewan profesional. Selain itu, hal ini juga dapat menjadi ajang pembelajaran yang sangat bermanfaat untuk memahami tahapan dan macam tindakan yang perlu dilakukan dalam penanganan bagi ternak besar .

Pendampingan langsung dari drh. Fikri juga menjadi nilai tambah yang memperdalam pemahaman serta menumbuhkan rasa percaya diri mahasiswa dalam praktik lapangan. “Menjadi dokter hewan tidak cukup jika hanya belajar teori, akan tetapi kita juga harus mengenal dan menguasai berbagai macam kondisi yang terjadi lapangan” ujarnya.

Magang ini bukan hanya tentang mendapatkan ilmu baru, tetapi juga tentang membangun rasa percaya diri dalam penanganan ternak besar di lapangan. Mengingat hal ini terus mengalami ancaman, khususnya dalam dunia klinis. Dengan semakin banyaknya calon dokter hewan yang memiliki pengalaman langsung di lapangan, diharapkan masa depan ternak besar di Indonesia bisa lebih terjaga.