Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) akan bekerjasama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk menerima PPDS dari dokter POLRI. Nantinya, FK UNAIR akan membuka jalur pendaftaran khusus untuk peserta PPDS ini. Termasuk didalamnya menyediakan kuota peserta per semester.
Dekan FK UNAIR, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subsp F.E.R menyebut, dibukanya program ini merupakan kontribusi FK UNAIR dalam menjawab permasalahan kekurangan dokter spesialis di Indonesia beserta distribusinya. Apalagi keberadaan Polri juga menyebar, tidak hanya di kota besar namun juga menyebar ke daerah terpencil.
“FK UNAIR terbuka dengan kolaborasi terlebih yang memberikan manfaat signifikan pada pelayanan kesehatan di Indonesia,” ujarnya di sela Kunjungan Polri ke FK UNAIR, Selasa, 28 Februari 2023.
Saat kedua belah pihak tengah bersiap. Mulai SDM hingga prosedur pelaksanaan nanti. Dalam waktu dekat, akan dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama.
Karo Kespol Puddokes Polri, Brigjend dr. Hisbullah Huda, Sp.PD menjelaskan, program program ini digagas dalam rangka memenuhi kebutuhan dokter spesialis di Polri. Setelah lulus, mereka akan ditempatkan di seluruh Indonesia untuk mengisi posisi di Rumah Sakit Bhayangkara dan di Bidang Kesehatan Kepolisian Daerah (Polda). Saat ini ada 34 Polda dan 37 rumah sakit yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
“Ini upaya Polri mempercepat, membantu pemerintah, memperluas akses pelayanan khususnya terhadap kebutuhan Masyarakat Indonesia terhadap pelayanan kesehatan,” paparnya.
Adapun Program Studi (Prodi) Spesialis yang ditawarkan antara lain Bedah, Anestesi, Penyakit dalam. Juga Prodi Forensik yang menjadi kekhususan Polri untuk menunjang tugas Polri.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Dekan karena Calon PPDS Hybrid Polri akan diberikan afirmasi. Artinya tentu ada perlakuan spesifik yang membantu dokter-dokter polisi yang sudah lolos seleksi internal untuk bersekolah tidak dites lagi. Tapi diberikan kesempatan untuk bersekolah di Fakultas Kedokteran UNAIR,” ujarnya.
Polri membutuhkan dokter-dokter yang ingin bergabung menjadi polisi. Setiap tahun Polri membuka pendaftaran melalui jalur Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Rata-rata per tahun dibutuhkan 40 dokter umum dan dokter gigi untuk bergabung di Polri.
Dipilihnya FK UNAIR untuk kerjasama ini tak lepas dari kualitas pendidikan. Apalagi tahun ini FK UNAIR menjadi fakultas kedokteran terbaik di Indonesia.
” Rumah sakit Bhayangkara di Jawa Timur ada 10. Ini membuka peluang bagi temen-temen yang saat ini bekerja di RS Bhayangkara di jajaran Polda Jatim, areanya dekat. Sehingga dengan adanya kerjasama ini ibarat kata kita buka sehingga larinya kencang,” tambahnya.
Program ini berlaku untuk polisi di seluruh Indonesia. Bukan hanya di Jawa Timur. (ISM)