NERS NEWS – Sekelompok Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 5, 6, dan 7 stase gerontik Program Studi Pendidikan Profesi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga melaksanakan penyuluhan mengenai senam kegel pada lansia di blok A Ruang Wijaya Kusuma UPTD Griya Wreda Jambangan pada hari Sabtu, (31/12/2022).
Penyuluhan ini diikuti oleh lansia yang ada di Ruang Wijaya Kusuma UPTD Griya Wreda Jambangan. Antusias akan informasi mengenai senam kegel mulai dari pengertian, manfaat, tatacara, dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam senam kegel. Para lansia mendengarkan dengan seksama dan memberi feedback yang sangat positif. Hal ini berkaitan dengan pentingnya penyuluhan mengenai senam kegel karena berhubungan dengan adanya sindroma geriatri pada lansia yaitu inkontinensia urin dan BAB.
Penyuluhan ini langsung diawali kontrak waktu dengan lansia kemudian dilanjut pembukaan oleh MC lalu pemateri menjelaskan mengenai senam kegel, selanjutnya dibuka sesi tanya jawab, review materi, serta yang terakhir kesimpulan dan penutup oleh MC.
Pemateri menjelaskan mengenai pengertian senam kegel yang merupakan latihan yang bertujuan untuk menguatkan otot-otot panggul bawah terutama otot pubococcygeus (PC). Otot-otot ini terletak di bagian dasar panggul dan berfungsi untuk mengontrol urine dan feses. Manfaat senam kegel bagi lansia diantaranya yaitu mencegah inkontinensia urine dengan mengontrol aliran urine sehingga dapat meningkatkan kontrol kandung kemih, mencegah prolaps uterus, meningkatkan kualitas seksual, serta mencegah hernia dengan menjaga kekuatan otot-otot panggul bawah yang berperan dalam menopang beban berat pada lansia.
Tata cara senam kegel ada 3 tahapan yaitu pemanasan, gerakan inti, dan pendinginan. Pertama, pemanasan dilakukan sekitar 3 menit dengan melakukan gerakan tegang-lepas yaitu gerakan mengangkat tumit seperti menjinjit dan mengangkat panggul. Kecepatan gerakan sekitar 1 detik pada tiap kontraksi. Kontraksi dilakukan sebanyak 30 kali. Gerakan ini dilakukan sebanyak 3 kali dengan fase istirahat sekitar 30 detik. Kedua, gerakan inti yaitu gerakan mengencangkan otot dasar panggul dengan cara menahan atau memeras otot anus seperti menahan BAB seperti gerakan pada pemanasan. Selanjutnya gerakan relaksasi atau lepaskan regangan tadi. Gerakan ini dilakukan selama 5 detik. Gerakan inti dilakukan sebanyak 10-20 kali dan dilakukan 3-4 kali dalam sehari. Ketiga, gerakan relaksasi yang dilakukan sekitar 1-2 menit. Gerakan relaksasi yaitu dengan cara menarik napas panjang kemudian menahan napas 1 detik, diteruskan dengan menghembuskan lewat mulut secara perlahan sebanyak 3 kali.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam senam kegel pada lansia yaitu sikap rileks, mencari posisi nyaman, mengidentifikasi otot yang benar dengan mencoba mengontrol aliran urine atau menahan kencing, melakukan latihan secara teratur setiap hari atau dua hari sekali, serta mengonsultasikan dengan dokter jika lansia mengalami masalah kesehatan lainnya atau merasa tidak nyaman saat melakukan senam kegel.
“Saya ucapkan terima kasih kepada mbak dan mas sekalian yang telah bersedia memberikan informasi kepada kami, sehingga kami mengetahui mengenai pengertian, manfaat, tatacara, dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam senam kegel agar kita yang mbah-mbah ini bisa mengontrol BAK dan BAB biar ngga beser” Ujar salah satu peserta penyuluhan.
Besar harapan kami selaku Ners Muda, penyuluhan ini dapat bermanfaat untuk masyarakat khususnya lansia serta dapat diaplikasikan untuk kehidupan sehari-hari.
Penulis: Kelompok 5, 6, dan 7 Stase Gerontik
Editor: Salwa Az Zahra (Airlangga Nursing Journalist)