NERS NEWS – Mahasiswa Profesi Ners Kelompok B1.5 Stase Keperawatan Dawat Darurat dan Kritis Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga telah berhasil menyelenggarakan penyuluhan kesehatan rumah sakit (PKRS) dengan topik “Edukasi Etika Batuk dan Latihan Batuk Efektif untuk Pencegahan Penularan TB” pada Selasa 10/01/23. Kegiatan ini dilaksanakan secara langsung di selasar ruang tunggu antrian pasien dan keluarga Poli TB-DOTS di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) dengan sasaran pasien dan keluarga atau pendamping pasien yang akan melakukan pemeriksaan di lantai 1 RSKI.
PKRS ini merupakan salah satu kegiatan dari serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa Profesi Ners untuk memenuhi kompetensi sebagai Ners. Topik yang diangkat kali ini mengenai “Edukasi Etika Batuk dan Latihan Batuk Efektif untuk Pencegahan Penularan TB”, dimana penularan TB terutama terjadi secara aerogen atau lewat udara dalam bentuk droplet (percikan dahak/sputum). Sumber penularan TB yaitu penderita TB paru BTA positif yang ketika batuk, bersin atau berbicara mengeluarkan droplet yang mengandung bakteri M. tuberculosis (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2020). Seseorang yang tertular TB akan menimbulkan beberapa gejala seperti batuk >2 minggu, Batuk disertai darah, Berkeringat di malam hari tanpa aktivitas, demam lebih dari 38 derajat, dan penurunan berat badan secara drastis maka dari itu diperlukan edukasi untuk pasien dan juga keluarga agar memahami cara pencegahan, dan risiko penularan, serta cara untuk mengurangi risiko penulran dengan menerapkan etika batuk dan bersin yang baik serta pasien dapat mengetahui etika batuk efektif yang benar, sehingga kelompok menilai topik ini menarik untuk diangkat.
“Kelompok kami sengaja mengangkat topik mengenai TB paru, karena masih banyak pasien dan keluarga ataupun pendamping pasien yang masih belum memahami bagaimana proses penularannya serta upaya seperti apa untuk mencegah penularannya, sehingga penyuluhan ini penting dilakukan agar kedepannya dapat menerapkan materi penyuluhann dengan sebaik mungkin,” ujar Ajeng, selaku perwakilan kelompok B1.5.
Kegiatan ini terdiri dari penyampaian materi terkait TB paru dan dilanjutkan edukasi etika batuk efektif pada Pasien dan Keluarga serta pandamping keluarga mulai dari pengertian, tanda dan gejala, cara penularan, resiko penularan, pencegahan hingga teknik dan cara melakukan batuk efektif yang benar. Selain itu, juga dipraktikkan tentang langkah atau Teknik untuk melakukan batuk efektif dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu:
1. Anjurkan minum air hangat sebelum memulai latihan batuk efektif
2. Atur posisi duduk dengan mencondongkan badan ke depan
3. Tarik nafas dalam melalui hidung dan hembuskan melalui mulut sebanyak 4-5 kali
4. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik
5. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan spontan
6. Keluarkan dahak dengan bunyi “huf..huf..huf…”
7. Lakukan berulangkali sesuai kebutuhan
8. Hindari batuk yang terlalu lama karena dapat menyebabkan kelelahan dan hipoksia.
Tidak hanya itu, pemateri juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pasien TB seperti pemantauan pengobatan, selama pengobatan berlangsung pasien perlu untuk meminum obat dan berobat ke rumah sakit setiap bulan untuk memeriksakan dahak dan pemeriksaan rutin. Tidak lupa beserta pencegahan dan pengendalian infeksi dengan beberapa cara yaitu:
1. Melakukakn etika batuk dan bersin dengan baik dan benar
2. Jangan membuang ludah dan dahak di sembarang tempat
3. Gunakan air yang mengalir untuk mencucui tangan
4. Upayakan mengunakan masker ketika kontak dengan orang lain
Selama kegiatan berlangsung, pasien dan keluarga terlihat sangat antusias dalam mendengarkan dan mengikuti kegiatan tersebut. Bangun Mukti Ardi, S.Kep., Ns selaku Pembimbing Klinik turut menambahkan informasi dan memberi penguatan materi kepada pasien dan keluarga pasien untuk selalu menjaga gaya hidup sehat dengan makan makanan yang bernutrisi, setiap hari berjemur di bawah sinar matahari pagi, selalu membersihkan kamar dan tempat tinggal secara rutin dan tetap menjaga kesehatan mental agar tidak mudah stres.
Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi serta evaluasi singkat terkait materi yang telah disampaikan. Secara keseluruhan acara terlaksana dengan baik dan sasaran dapat memahami terkait informasi yang telah diberikan.
“Semoga dengan diadakannya penyuluhan ini, pasien dan keluarga semakin memahami tentang penyakit TB paru dan cara penularannya dengan diadakannya penyuluhan terkait “Edukasi Etika Batuk dan Latihan Batuk Efektif untuk Pencegahan Penularan TB”. Kepada pasien yang menderita TB Paru menjadi lebih semangat selama menjalani pengobatan agar tidak mengalami penurunan imunitas. Kepada keluarga ataupun pendamping pasien TB paru tidak perlu terlalu khawatir akan penularannya, namun tetap waspada dan berhati-hati pada droplet yang keluar saat pasien batuk dan bersin sehingga baik untuk memakai masker atau menerapkan etika batuk serta bersin yang baik dan benar,” harapan dan tutup Titis selaku perwakilan kelompok saat diwawancarai secara langsung pada 10/01/23.
Penulis: Melania Natalia Tia Darmiati
Editor: Naili Raudiatus Zahra ()