Universitas Airlangga Official Website

Promosi Kesehatan mengenai Hiperbilirubin pada Bayi oleh Mahasiswa Fakultas Keperawatan di Ruang Bayi Rumah Sakit Universitas Airlangga

NERS NEWS – Pada hari Jumat (12/05/2023), mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAIR program reguler angkatan 2020 kelompok 2.1 telah berhasil menyelenggarakan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit (PKRS) untuk orang tua yang dilaksanakan di Ruang Bayi Rumah Sakit Universitas Airlangga. Topik yang diangkat oleh mahasiswa dalam PKRS ini yaitu “Hiperbilirubin pada Bayi”. Tak hanya mahasiswa, kegiatan ini juga turut didampingi oleh pembimbing kelompok, yaitu Hj. Nuzul Qur’aniati, S.Kep.,Ns.,MNg.,PhD selaku dosen pembimbing akademik serta Widia Yuniarti, S.Kep.,Ns selaku pembimbing klinik.

Acara ini terdiri dari penyampaian materi terkait definisi hiperbilirubin, penyebab dan faktor risiko pemicu terjadinya hiperbilirubin pada bayi, pencegahan yang dapat dilakukan, serta penatalaksanaan yang dapat diberikan jika bayi mengalami hiperbilirubin. Penyampaian materi dilakukan selama kurang lebih 20 menit dengan dua orang perwakilan kelompok sebagai pemateri. yakni Fianita Azzura dan Humairo Kamila.

Selama acara berlangsung, para orang tua terlihat antusias terhadap materi yang diberikan. Hal ini terlihat pada sesi diskusi dimana terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan baik oleh sang ibu ataupun suaminya. Beberapa pertanyaan tersebut antara lain mengenai keefektifan menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi yang terkena penyakit kuning, ataupun mengenai penggunaan susu formula dan dot untuk bayi, serta pertanyaan lainnya.

PKRS ini diakhiri dengan validasi dan evaluasi singkat terkait materi yang telah disampaikan. Secara keseluruhan, acara penyuluhan terlaksana dengan baik dan sasaran dapat memahami terkait informasi yang telah diberikan dibuktikan dengan peserta yang dapat menjawab beberapa pertanyaan terkait materi yang diajukan oleh moderator di sesi evaluasi. Harapannya setelah terlaksana kegiatan penyuluhan kesehatan terkait hiperbilirubin pada bayi ini, pengetahuan orang tua dapat meningkat, sehingga bisa memberikan tatalaksana yang tepat untuk bayinya jika mengalami hiperbilirubin. Selain itu, harapan kedepannya keterbaruan informasi mengenai penatalaksanaan hiperbilirubin pada bayi dapat tersampaikan kepada masyarakat luas, misalnya sudah tidak efektifnya penanganan dengan cara berjemur tetapi menggunakan fototerapi sehingga pemberian layanan kesehatan dan penanganan pada bayi dapat optimal.

 

Penulis: Rahma Nur Hamidah
Editor: Fadiya Rizkyna Asadanie (Airlangga Nursing Journalist)