FKM UNAIR – Minggu (15/01/2023), Kebudayaan menunjukkan karakteristik sekelompok orang tertentu termasuk di dalamnya seperti bahasa, suku, ras, agama, dan kesenian. Setiap negara tentunya memiliki perbedaan budaya. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini agenda New Colombo Plan 2023 hari kelima dilaksanakan secara khusus untuk saling memperkenalkan budaya yang dimiliki negara masing-masing antara Indonesia dan Australia.
Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung ASEEC Tower yang merupakan salah satu ikon Universitas Airlangga Surabaya (UNAIR) tepatnya di ruangan Aula Majapahit. Sejatinya, acara ini dilaksanakan sebagai kegiatan refreshing para mahasiswa setelah 4 hari sebelumnya beraktivitas secara outdoor. Acara dibuka dengan memperkenalkan budaya Indonesia berupa Tari Gandrung yang berasal dari daerah Banyuwangi kepada mahasiswa asing. Tari ini ditampilkan oleh 2 orang mahasiswi berbakat dari Kedokteran UNAIR dan Sastra Jerman UNESA. Setalah mereka menampilkan tariannya, beberapa mahasiswa asing juga turut diajarkan salah satu gerakan yang terdapat pada Tari Gandrung.
Tidak hanya tarian Indonesia saja yang diperkenalkan, selanjutnya mahasiswa UNAIR turut memperkenalkan lagu-lagu tradisional yang dimiliki Indonesia untuk dinyanyikan dan menari bersama. Mereka terbagi menjadi 3 kelompok dengan lagu tradisional yang berbeda antara lain: “Gundul-Gundul Pacul” yang berasal dari Jawa Tengah, “Rasa Sayang e” yang berasal dari Maluku, dan “Gemu Fa Mi Re (Maumere)” yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Pada sesi ini, cukup berkesan terutama saat menyayi dan menari lagu Gemu Fa Mi Re seluruh mahasiswa ikut maju ke depan dan berjoget bersama.
Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan group band FKM (PHUSCASS) yang anggotanya terdiri dari 4 mahasiswa FKM UNAIR menampilkan beberapa lagu berbahasa Inggris sekaligus mengajak beberapa mahasiswa asing untuk ikut menyanyi ke depan.
Sebelum pentupan acara, tak disangka bahwa mahasiswa Federation University of Australia telah menyiapkan ‘kejutan’ berupa suatu tarian khas Australia yang ingin diperkenalkan kepada mahasiswa UNAIR yakni “Nutbush Dance”. Tarian ini diciptakan pada tahun tahun 1980-an, dan biasanya dilakukan di sekolah, pertemuan sosial, dan acara-acara tertentu. Gerakan yang ada pada tarian ini cukup energik namun mudah untuk dilakukan sehingga memberikan kesenangan tersendiri bagi mahasiswa UNAIR.
Mahasiswa Federation University of Australia mengakui bahwa kegiatan hari ini sangat menyenangkan dan mereka senang bisa berelaksasi bersama mahasiswa UNAIR sambil berbagi ilmu dan kebudayaan yang dimiliki masing-masing.
Penulis: Ananda Herraztie Rasyendria Putri