Universitas Airlangga Official Website

Implementasi Program RAHARJA oleh Kelompok 16 dalam Mencegah Penyakit AKibat Kerja (PAK) di Desa Prayungan Sumberrejo

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi seluruh mahasiswa FKM Unair. Dalam pelaksanaannya, PKL diselenggarakan agar para mahasiswa dapat langsung mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama di bangku perkuliahan. Mahasiswa diharapkan mampu menganalisa keadaan di masyarakat dan memecahkan permasalahan berkaitan kesehatan dalam lingkup yang luas di komunitas. Pada tahun 2022 ini tema yang diusung dalam PKL mengenai PTM (Penyakit Tidak Menular) dimana kasus PTM ini merupakan permasalahan tertinggi di Indonesia saat ini.

 

Penyelenggaraan PKL berada di wilayah Kabupaten Bojonegoro berfokus pada 4 kecamatan. Para mahasiswa terbagi menjadi 20 kelompok yang disebar di masing-masing desa pada tiap kecamatan. Kelompok 16 mendapatkan wilayah praktik kerja lapangan di Desa Prayungan Kecamatan Sumberrejo. Sejak tanggal 27 Desember 2022, kelompok 16 memulai serangkaian kegiatan dan acara yang berkaitan dengan Praktik Kerja Lapangan.

 

Desa Prayungan adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro yang wilayahnya terbagi menjadi 3 Dusun yaitu Dusun Prayungan, Dusun Medalem Timur dan Dusun Medalem Barat. Desa Prayungan memiliki 4 Rukun Warga (RW) dan 17 Rukun Tetangga (RT) dengan luas sebesar 230,6 hektar. Secara geografis, wilayah Desa Prayungan didominasi oleh daerah persawahan sehingga mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani sebanyak 1400 penduduk. Untuk profesi kedua terbanyak setelah petani ialah buruh sebanyak 761 penduduk. Mengingat di Desa Prayungan terdapat banyak industri seperti industri sepatu, industri kerupuk,  industri gypsum keramik dan lainnya.

 

Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan oleh kelompok 16, diketahui bahwa Penyakit Akibat Kerja (PAK) menjadi suatu hal yang kini menjadi permasalahan kesehatan di Desa Prayungan. Kasus dan kejadian PAK di Desa Prayungan seolah menjadi fenomena gunung es dimana kasus tersebut tidak terlalu diperhatikan padahal bila ditelaah lebih lanjut kasusnya sudah terjadi dalam skala yang cukup besar. PAK ini juga termasuk ke dalam non-communicable disease atau Penyakit Tidak Menular (PTM) yang diakibatkan oleh lingkungan pekerjaan. Kasus yang ditemukan berfokus pada PAK faktor ergonomi yang merupakan suatu faktor yang disebabkan oleh posisi saat bekerja maupun kondisi lingkungan tempat bekerja.  Mengacu pada hasil FGD maupun metaplan dengan masyarakat diketahui bahwa banyak keluhan masyarakat seputar pegal linu, kesemutan, kebas, dan sejenisnya.

 

Oleh karena itu, kelompok 16 menginisiasikan program “RAHARJA” (Prayungan Sehat dalam Bekerja) sebagai respon dari adanya masalah tersebut. Program RAHARJA telah sukses dilaksanakan pada Kamis, (19/01/2023) bertempat di Balai Desa Prayungan. Acara tersebut dihadiri oleh  Lely Yusliani, S.IP., selaku Ibu Kepala Desa Prayungan, Ibu bidan, serta petugas dari puskesmas Sumberrejo. Program RAHARJA terdiri atas tiga kegiatan berupa skrining pekerja, praktik kelas pekerja, dan peresmian media promosi kesehatan berkaitan Penyakit Akibat Kerja (PAK).

Skrining pekerja merupakan pemeriksaan kesehatan para pekerja meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengecekan kolesterol dan tekanan darah. Skrining dilakukan dengan tujuan agar para pekerja bisa mengetahui status kesehatannya. Selanjutnya, praktik kelas pekerja diisi dengan pemaparan informasi terkait pengetahuan tentang Penyakit Akibat Kerja (PAK) mulai dari definisi, gejala, penyebab, solusi sampai dengan pencegahan. Praktik kelas pekerja ditutup dengan latihan stretching yang diperuntukkan bagi para pekerja. Terakhir, peresmian media promosi berupa poster, banner serta iklan layanan masyarakat dari kelompok 16 dengan Ibu Kepala Desa Prayungan.

 

Program RAHARJA  diharapkan dapat menjembatani kesehatan dan keselamatan masyarakat pekerja dengan iklim kerja yang sehat sehingga nantinya tingkat produktivitas dapat meningkat dan perkembangan PAK menuju masalah kesehatan PTM yang lain dapat dikendalikan dan dicegah.

 

Penulis : Cindy Dwi Pramesti dan Rahma Bianita Pratiwi