Memasuki bulan Ramadhan, banyak berbagai jenis makanan yang tersedia untuk menjadi hidangan berbuka puasa. Salah satunya makanan dan minuman manis. Makanan dan minuman manis biasanya menjadi pilihan utama untuk melepas dahaga. Rasanya yang manis dan menyegarkan menjadi alasan banyak masyarakat yang menggemarinya.
Ramadhan bisa menjadi momentum bagi penggemarnya untuk menikmati makanan dan minuman manis lebih banyak dari bulan-bulan biasanya. Namun, konsumsi makanan dan minuman manis akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Lantas apa saja pengaruhnya? Mari kita bahas bersama.
Penelitian Feretti & Mariani 2019 menunjukan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam konsumsi gula di Asia Tenggara dengan jumlah 20,23 liter / orang. Data Kemenkes juga menunjukkan bahwa 28,7% masyarakat Indonesia mengonsumsi Gula Garam Lemak (GGL) melebihi batas yang dianjurkan sesuai dengan Permenkes No. 63/2015.
Hal tersebut berkontribusi terhadap tingginya angka mortalitas dan morbiditas akibat kelebihan berat badan, obesitas, penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes dan gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Penyakit diabetes sendiri memiliki dampak jangka panjang lainnya, yakni kebutaan, penyakit jantung, dan gagal ginjal. Tak jarang pula akan mengakibatkan kematian.
Di Indonesia sendiri, kasus PTM menjadi sumber beban BPJS Kesehatan yang harus membayar 14,4 triliun pada 2018 untuk menangani kasus tersebut. Dari data-data tersebut maka perlu ada gerakan untuk menekan angka konsumsi gula berlebih. Pemerintah sudah melakukan upaya pencegahan dengan penegakan regulasi batas penggunaan kandungan GGL pada makanan yang dituangkan dalam Permenkes No. 63/2015, serta kebijakan cukai terhadap Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) dalam UU No. 39 Tahun 2007. Namun, dalam pelaksanaanya harus selalu dikawal agar berjalan sesuai tujuan. Serta masyarakat sendiri perlu lebih bijak dalam memperhatikan asupan makanan sesuai gizi, serta asupan GGL sesuai dengan batas yang direkomendasikan.
Penulis: Nabila Mutia Rahma